Pakar: Jangan Mudah Percaya Jasa Sadap WhatsApp Bisa-bisa Kena Peras | merdeka.com

Indonesia Berita Berita

Pakar: Jangan Mudah Percaya Jasa Sadap WhatsApp Bisa-bisa Kena Peras | merdeka.com
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 merdekadotcom
  • ⏱ Reading Time:
  • 57 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 26%
  • Publisher: 51%

Pakar: Jangan Mudah Percaya Jasa Sadap WhatsApp Bisa-bisa Kena Peras

Bagi orang awam, akan sangat sulit atau mustahil untuk memecahkan enkripsi WhatsApp dan diperlukan aplikasi sekelas Pegasus yang harganya dibanderol USD 500.000 atau sekitar Rp. 7 miliar dan ditengarai hanya digunakan oleh badan intelijen dan pemerintahan.

"Jadi jika ada yang mengatakan bisa menyadap WhatsApp, Signal, atau Instagram yang sudah dienkripsi, Anda perlu langsung curiga dan jangan percaya," kata Alfons kepada Merdeka.com, Jumat . Dilanjutkannya, secara teknis untuk menyadap saja bisa dengan catatan jika penyadap berada di jaringan Wifi yang sama dengan korban. Namun, untuk lebih jauh membaca hasil sadapan itu tidak bisa."Karena hasil sadapannya dienkripsi dan kunci dekripsinya hanya disimpan di aplikasi perangkat pengguna WhatsApp yang bersangkutan dan server WhatsApp sekalipun tidak memiliki kunci untuk membuka enkripsi tersebut," ungkap dia.

Meski begitu, harus diakui masih banyak orang ingin menyadap isi pembicaraan Whatsapp orang lain. Melihat itu, keinginan tersebut dimanfaatkan dengan baik oleh penipu untuk mendapatkan keuntungan finansial. "Ibadat dukun santet jaman modern, alih-alih berhasil menyadap percakapan WhatsApp dari korban yang di incarnya, malahan ia menjadi korban penipuan dengan berbagai rekayasa sosial dan pada akhirnya bukan hasil sadapan yang didapatkan melainkan aksi pemerasan," jelas dia.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

merdekadotcom /  🏆 36. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Pakar imbau masyarakat waspadai pemerasan dari jasa sadap 'WA'Pakar imbau masyarakat waspadai pemerasan dari jasa sadap 'WA'Pakar keamanan siber dari Vaksincom Alfons Tanujaya mengimbau masyarakat untuk mewaspadai tindakan pemerasan yang dilakukan oleh penyedia jasa menyadap ...
Baca lebih lajut »

PMK Meluas, Pakar Duga Ada Impor Ilegal Hewan Berkuku Belah |Republika OnlinePMK Meluas, Pakar Duga Ada Impor Ilegal Hewan Berkuku Belah |Republika OnlineGubes Unair sebut impor daging legal dari Brazil dan India tidak akan bawa PMK
Baca lebih lajut »

Pakar Yakin Vaksin COVID-19 Bukan Biang Kerok Hepatitis Misterius, Ini AlasannyaPakar Yakin Vaksin COVID-19 Bukan Biang Kerok Hepatitis Misterius, Ini AlasannyaHingga kini, biang kerok merebaknya hepatitis misterius pada anak masih menjadi pertanyaan. Pakar pastikan penyebabnya bukan vaksin COVID-19, begini alasannya.
Baca lebih lajut »

Kerahkan Pakar dan Dokter Hewan agar Warga Jatim Tak PanikSosialisasi dan edukasi tentang wabah penyakit dan mulut yang menyerang populasi ternak di Jawa Timur diperlukan agar tidak membuat masyarakat panik dan paham bahwa daging ternak tetap aman dikonsumsi. Nusantara AdadiKompas
Baca lebih lajut »

Adenovirus yang Diduga Penyebab Hepatitis Misterius Kebal Hand Sanitizer, Ini Kata Pakar BRINAdenovirus yang Diduga Penyebab Hepatitis Misterius Kebal Hand Sanitizer, Ini Kata Pakar BRINKepala Pusat Riset Kedokteran Preklinis dan Klinis BRIN Harimat Hendarwan menjelaskan bahwa adenovirus yang diduga sebagai penyebab hepatitis misterius kebal hand...
Baca lebih lajut »

Pakar: Pemerintah Perlu Tetapkan Status Darurat terhadap Wabah PMK pada Hewan TernakPakar: Pemerintah Perlu Tetapkan Status Darurat terhadap Wabah PMK pada Hewan TernakPenyakit mulut dan kuku (PMK) menyerang ribuan sapi di berbagai daerah di Indonesia. Pemerintah diminta menetapkan tanggap darurat, agar tidak semakin banyak ternak mati karena serangan virus ini.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-03-04 19:41:46