Debit air yang keluar dari Waduk Jatiluhur dinilai terlalu banyak di tengah kemarau
REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Pihak Perum Jasa Tirta II Jatiluhur menilai, selama musim kemarau hingga Juli tahun ini debit air yang keluar dari Waduk Jatiluhur terlalu boros. Akibatnya, penyusutan air di waduk tersebut saat ini terjadi lebih cepat. Meski demikian, perusahaan BUMN tersebut menjamin pasokan air cukup aman hingga akhir tahun 2019.
Sebagai contoh, Kabupaten Karawang. Dari lima golongan air yang masuk dalam RTTG, pada kenyatannya ada sampai sembilan golongan air. Begitu pula di Kabupaten Subang. Seharusnya ada lima golongan, tetapi fakta di lapangan terjadi sampai 12 golongan air. Pertama, Tarum Barat. Air yang digelontorkan ke sana mencapai 50 meter kubik per detik. Padahal, debit normalnya hanya 40 meter kubik per detik.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Ini langkah Kementerian PUPR antisipasi musim kemarauKementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah dan akan menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi musim kemarau agar pasokan air ...
Baca lebih lajut »
Wedang Jakencruk, Minuman Anti-Radang Saat Musim Kemarau PanjangJakencruk ini kalah popular dengan Wedang Uwuh yang telah menjadi ikon minuman tradisional di Yogyakarta.
Baca lebih lajut »
Peneliti: Musim Kemarau Bakal Pengaruhi Serapan BerasMusim kemarau, petani berisiko gagal panen sehingga memilih tidak menanam padi.
Baca lebih lajut »
Hadapi Musim Kemarau, KLHK Tingkatkan Koordinasi Penanganan KarhutlaSebagai upaya penanganan karhutla pada musim kemarau nanti maka pemerintah daerah maupun provinsi tetap meningkatkan upaya pemantauan titik panas di lapangan. MenteriSiti
Baca lebih lajut »
Warga Jelegong Mulai Kesulitan Peroleh Air BersihWarga Jelegong Kabupaten Bandung mulai terkena dampak kekeringan musim kemarau
Baca lebih lajut »