Program New Rehab 2.0 milik BPJS Kesehatan diharapkan dapat mewujudkan sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang lebih inklusif dan bermanfaat bagi masyarakat. Program ini memungkinkan peserta mencicil tunggakan iuran dengan lebih fleksibel.
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar berharap Program New Rehab 2.0 milik Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dapat mewujudkan sistem Jaminan Kesehatan Nasional ( JKN ) yang lebih inklusif dan bermanfaat bagi masyarakat. Ms. Muhaimin Iskandar menyampaikan harapannya tersebut saat peluncuran Program New Rehab 2.0 dan Endowment Fund di Jakarta, Senin.
Ia menekankan bahwa pendanaan JKN merupakan amanat rakyat dan hal yang krusial bagi semua, sehingga perlu dipastikan keberlanjutannya. Tata kelola pendanaan yang baik, menurutnya, akan meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia. Menurutnya, pemerintah melalui Kemenko Pemberdayaan Masyarakat akan terus mendorong berbagai inovasi dan kolaborasi untuk meningkatkan keberlanjutan program perlindungan, khususnya JKN, melalui sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan seluruh lapisan masyarakat. Pada hari yang sama, BPJS Kesehatan meluncurkan Program New Rehab 2.0 atau program rencana pembayaran bertahap yang memungkinkan peserta JKN mencicil tunggakan iuran dengan lebih fleksibel. Program New Rehab 2.0 merupakan penyempurnaan dari program cicilan tunggakan iuran yang telah ada, yakni Program Rehab yang diresmikan pada Januari 2022. Perbedaan Program New Rehab 2.0 dengan Rehab adalah pada New Rehab 2.0, jumlah angsuran sudah memperhitungkan tagihan iuran berjalan saat periode mencicil, sehingga status kepesertaan langsung aktif saat melunasi cicilan terakhir. Selain itu, New Rehab 2.0 dapat dimanfaatkan oleh peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja (BP) yang memiliki tunggakan empat hingga 24 bulan dengan maksimal periode angsuran paling lama 12 bulan atau setengah dari jumlah bulan menunggak.
JKN BPJS Kesehatan New Rehab 2.0 Menko PM Pendanaan JKN
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
BPJS Kesehatan Sediakan Program REHAB untuk Melunasi Tunggakan IuranProgram REHAB BPJS Kesehatan memberikan solusi bagi peserta yang telat bayar atau menunggak iuran dengan cara mencicil pembayaran tunggakan. Program ini memudahkan peserta untuk melunasi tunggakan iuran dan tetap aktif menggunakan BPJS Kesehatan.
Baca lebih lajut »
BPJS Kesehatan Luncurkan Program Rehab 2.0 untuk Permudah Peserta Bayar Tunggakan Iuran, Ini DetailnyaBPJS Kesehatan resmi meluncurkan program Rehab 20 sebuah inovasi terbaru untuk memberikan kemudahan bagi peserta yang memiliki tunggakan BPJS Kesehatan agar dapat kembali aktif
Baca lebih lajut »
Prabowo Pangkas APBN 2025 Hingga Rp306,6 Triliun untuk Biayai Program-program PrioritasPresiden Prabowo Subianto menginstruksikan jajarannya untuk melakukan efisiensi anggaran untuk membiayai program-program prioritas, termasuk program makan bergizi gratis (MBG). Sejumlah pihak menyarankan kehati-hatian mengingat penghematan anggaran bisa berdampak signifikan terhadap perekonomian.
Baca lebih lajut »
Mendagri Tito Karnavian melantik Andi Indriaty Syaiful sebagai Pj. Ketua TP PKK SulselTri Tito Karnavian melantik Andi Indriaty Syaiful sebagai Penjabat (Pj.) Ketua TP PKK Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel). Dalam sambutannya, Mendagri meminta Indriaty untuk melanjutkan program-program TP PKK dan menyiapkan program untuk tahun 2025 dan 2026. Tri juga menekankan pentingnya program-program TP PKK, termasuk 10 program pokok PKK dan program Posyandu.
Baca lebih lajut »
[FULL] Intip Distribusi Program Makan Bergizi Gratis Hari Pertama di Semarang-BandungMitra program penyedia makanan telah mulai menyiapkan berbagai kelengkapan untuk mendukung distribusi program makan bergizi gratis.
Baca lebih lajut »
Politisi Dukung Program MBGSeorang politisi memberikan dukungan terhadap program MBG dan menekankan pentingnya program ini dalam membentuk generasi unggul.
Baca lebih lajut »