Harry Maguire menjadi bek termahal di dunia saat dibeli Manchester United musim panas tahun ini. Ia cuek saja soal nilai transfernya.
Maguire ditebus MU dari Leicester seharga 80 juta paun pada bursa transfer musim panas tahun ini. Nilai itu membuat bek 26 tahun tersebut menjadi bek termahal di dunia menggusur Virgil van Dijk.Dengan nilai setinggi itu, wajar kalau pemain tim nasional Inggris ini dibebani ekspektasi besar. Namun start buruk MU sejauh ini tak membantunya.
MU tercecer di posisi 12 klasemen setelah hanya mengumpulkan sembilan poin dari delapan pekan. 'Setan Merah' cuma dua poin saja dari zona merah.Soal performa MU, Maguire percaya akan membaik seiring waktu dan kepercayaan yang diberikan. Sementara soal nilai transfer dan ekspektasi yang menyertainya, ia tak mau ambil pusing.
"Itu sama sekali tak mengusik saya. Itu sesuatu yang tak bisa saya apa-apakan. Leicester ingin mempertahankan saya dan mereka dalam posisi yang bagus sebagai sebuah klub," ujar Maguire kepada
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Ditolak Fans Milan, Pioli: Masa Lalu adalah Masa LaluPelatih baru AC Milan, Stefano Pioli yakin bisa mengangkat prestasi Rossoneri.
Baca lebih lajut »
Mempersiapkan Calon Polisi Masa DepanBerkurangnya jumlah anggota masyarakat yang mendaftar ke kepolisian merupakan imbas dari bermunculannya para calon tenaga kerja atau profesi baru yang membawa ciri khas mereka selaku generasi milenial.
Baca lebih lajut »
PKB Tak Sepakat Perubahan Masa Jabatan dan Kedudukan Presiden'Tidak ada (tidak sepakat). Artinya amendemen untuk yang pasal itu, PKB belum memikirkan. Jadi tidak sampai ke situ perubahannya,' ujar Jazilul Wakil Ketua MPR Fraksi PKB. Nasional
Baca lebih lajut »
Masa Kelam Startup, Pecahnya Gelembung Internet 2000Tahun 2000 merupakan masa kelam startup teknologi akibat fenomena internet bubble yang membuat banyak perusahaan internet gulung tikar.
Baca lebih lajut »
Jika Masa Jabatan Presiden Diatur Kembali, Ini Dua Opsinya Menurut PakarRefly mengatakan, masa jabatan presiden yang terlalu lama ataupun tanpa jeda juga berpotensi menimbulkan penyalahgunaan kekuasaan.\n\n
Baca lebih lajut »