Andika mengatakan RS milik TNI AD juga merawat pasien Covid-19.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Angkatan Darat , Jenderal Andika Perkasa, menyatakan TNI AD memerlukan lab PCR untuk mengidentifikasi pasien terjangkit virus Covid-19 di rumah sakit milik mereka. Untuk itu, dia menunggu pengadaan lab PCR yang dilakukan melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan Kementerian Pertahanan . Baca Juga "Kami memang memerlukan, rumah sakit-rumah sakit kami itu ada 68.
"Praktiknya, human nature. Orang yang sakit dan orang yang sakit belum tentu dia tau dia kena Covid, selalu mencari RS terdekat, sehingga seluruh RS kami itu pasti merawat pasien Covid," ujar Andika. "Dari enam yang sudah kami punya, itu empat pengadaan yang sampai sekarang kontraknya belum, kami berharap 20 lab di 20 RS ini bisa segera. Tapi segeranya kan kita tidak tahu dan ini lab import," kata dia.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Wagub DKI: Ganjil-Genap Motor Tunggu Waktu Tepat |Republika OnlinePergub Nomor 60 dan 80 Tahun 2020 mengatur ganjil-genap untuk sepeda motor,
Baca lebih lajut »
Pemprov DKI Tunggu Aplikasi Terapkan Denda Tak Bermasker Bayar Rp 1 JutaDenda progresif bagi pelanggar PSBB transisi saat ini belum bisa diterapkan karena Pemprov DKI masih membuat aplikasi untuk mencatat para pelanggar.
Baca lebih lajut »
Tunggu Hasil Swab Kedua, 42 Karyawan Pabrik Rokok Probolinggo Masih Diisolasi42 karyawan pabrik rokok di Kecamatan Paiton, Probolinggo positif COVID-19. Pihak perusahaan Gudang Garam terus melakukan isolasi pasien dan tracing.
Baca lebih lajut »
JK Minta Semua Pihak Tunggu Keputusan BPOM soal Penemuan Obat Covid-19Hal itu terkait obat Covid-19 yang dikembangkan Universitas Airlangga (Unair) berkerjasama dengan TNI dan BIN.
Baca lebih lajut »
Soal Obat Covid-19 Unair, Jusuf Kalla: Tunggu BPOMJusuf Kalla meminta semua pihak menunggu keputusan BPOM terkait produksi dan izin edar kombinasi obat Covid-19 yang dikembangkan Unair
Baca lebih lajut »