Krisis Rusia-Ukraina, Ekspor Baja Krakatau Steel Melesat di Uni Eropa
Bisnis.com, JAKARTA — PT Krakatau Steel Tbk. melaporkan adanya peningkatan permintaan baja yang signifikan dari sejumlah negara Uni Eropa di tengah pembatasan impor produk asal Rusia pada awal tahun ini.
Sebelum adanya krisis di kawasan Eropa Timur itu, KRAS mencatatkan ekspor pada 2021 sebesar 262.000 ton untuk produk Hot Rolled Coil dan Hot Rolled Pickled Oil ke Malaysia, Australia, dan sejumlah negara Eropa seperti Italia, Belgia, Portugal dan Spanyol. Saat itu, penjualan KRAS ke negara Eropa mencapai 85.000 ton.
Kendati demikian, dia menegaskan KRAS akan tetap berfokus untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik terlebih dahulu sebelum melakukan ekspor. Sebelumnya, Komisi Uni Eropa telah mengumumkan kuota periode dari April sampai Juni 2022 untuk Rusia sebesar 412.317 ton HRC, 59.311 ton rebar, 82.008 ton wire ROD, 23.603 ton hollow section dan 6.538 ton large welded tube. Sementara itu, kuota impor untuk Belarusia di antaranya 65.026 ton wire ROD dan 13.947 ton hollow section.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
PBB: Imbas Perang Rusia-Ukraina, Negara Miskin Hadapi Krisis Pangan dan EnergiNegara-negara miskin menghadapi kehancuran ekonomi akibat krisis pangan, energi, dan keuangan secara simultan akibat gangguan pasokan yang disebabkan oleh invasi...
Baca lebih lajut »
Tank Rusia Tak Sengaja Tembak Rekannya Sendiri, Diyakini Milik Marinir RusiaSebuah rekaman drone memperlihatkan tank Rusia menembak rekannya sendiri dalam penyergapan di Ukraina.
Baca lebih lajut »
Awas, Perang Rusia vs Ukraina Bisa Jadi Rusia vs AS-NATOMelebarnya perang Rusia dan Ukraina kini menjadi ancaman lain. Rusia mempertimbangkan kendaraan AS dan NATO sebagai target.
Baca lebih lajut »
Krisis Ekonomi yang Miris di Sri LankaKrisis ekonomi menggempur Sri Lanka. Bahkan menjadi yang terparah sejak merdeka dari Inggris pada tahun 1948.
Baca lebih lajut »
Krisis Parah, Sri Lanka Beri Sinyal Gagal Bayar Utang Luar NegeriSri Lanka bakal mengalami gagal bayar utang luar negerinya di tengah krisis ekonomi terburuk selama lebih dari 70 tahun!
Baca lebih lajut »
Krisis Ekonomi, Sri Lanka Tunda Pembayaran Utang Luar NegeriKrisis Ekonomi, Sri Lanka Tunda Pembayaran Utang Luar Negeri TempoBisnis
Baca lebih lajut »