Krisis Ekonomi, Sri Lanka Tunda Pembayaran Utang Luar Negeri TempoBisnis
TEMPO.CO, Jakarta - Sri Lanka menunda pembayaran utang luar negeri, obligasi, dan pinjaman antar-pemerintah. Penundaan ini akan terus dilakukan sambil menunggu penyelesaian program restrukturisasi pinjaman IMF untuk menangani krisis ekonomi negaranya.Selama beberapa bulan terakhir warga Sri Lanka kesulitan mendapatkan kebutuhan pokok seperti bahan bakar, makanan, hingga listrik. Listrik terus dipadamkan setiap hari oleh otoritas setempat.
Menteri Keuangan Sri Lanka mengatakan bahwa pemerintah negaranya terus melakukan diskusi dengan IMF secepat mungkin untuk merumuskan dan menyajikan solusi demi memulihkan ekonomi negaranya agar dapat melunaskan utang luar negeri.Selain itu sekitar kantor Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa masih dipenuhi oleh para pengunjuk rasa. Mereka menuntut presiden Gotabaya untuk mengundurkan diri.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Krisis Ekonomi yang Miris di Sri LankaKrisis ekonomi menggempur Sri Lanka. Bahkan menjadi yang terparah sejak merdeka dari Inggris pada tahun 1948.
Baca lebih lajut »
Krisis Ekonomi, Perdana Menteri Sri Lanka Minta Warga Setop Unjuk RasaPerdana Menteri Sri Lanka Mahinda Rajapaksa menyeru warga mengakhiri protes yang meminta pengunduran dirinya. TempoDunia
Baca lebih lajut »
Krisis Parah, Sri Lanka Beri Sinyal Gagal Bayar Utang Luar NegeriSri Lanka bakal mengalami gagal bayar utang luar negerinya di tengah krisis ekonomi terburuk selama lebih dari 70 tahun!
Baca lebih lajut »
Begini Asal Muasal Krisis Mengerikan di Sri LankaSri Lanka tengah mengalami krisis ekonomi terparah. Negara ini mengalami kekurangan pangan, lonjakan harga-harga, dan pemadaman listrik.
Baca lebih lajut »
Sri Mulyani Pastikan Ekonomi Indonesia Kuat, Ini PemicunyaSri Mulyani Indrawati memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih tetap kuat di tengah meningkatnya ketidakpastian global.
Baca lebih lajut »
Ada Perang Rusia-Ukraina, Sri Mulyani Optimis Ekonomi Kuartal I Tumbuh Hingga 5,2 PersenSri Mulyani meyakini pemulihan ekonomi Indonesia tetap terjaga, terutama ditopang dengan meredanya dan penanganan Covid-19 yang membaik.
Baca lebih lajut »