'Dan mungkin Menteri (BUMN) kali ini lebih pintar membujuk-bujuk Menteri Keuangan.' BUMN via detikfinance
Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara Arya Sinulingga menjelaskan alasan pemerintah membayar utang BUMN saat kondisi sedang sulit Corona . Padahal utang tersebut sudah jatuh tempo bertahun-tahun, tetapi baru dibayar saat ini.
"Kan kalau lagi kepepet yang nagih utang lagi berat nih, 'gimana nih utangnya bayar bayar bayar'. Kalau dulu lagi normal masih mampu lah, tapi kan ini sudah parah kondisi jadi 'ayolah bayar dikit saja' gitu hahaha," kata Arya melalui telekonferensi, Jumat .Selain itu, Arya berkelakar bahwa sebagai Menteri BUMN, Erick Thohir jago merayu Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk bayar utang.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Pemerintah Masih Proses Pencairan Utang ke BUMNTotal utang pemerintah terhadap ke BUMN mencapai Rp 108,48 triliun.
Baca lebih lajut »
Pemerintah Akan Bayar Utang Rp 108,48 Triliun ke Sejumlah BUMNArya menjelaskan, selain pencairan utang, pemerintah akan memberikan bantuan kepada BUMN melalui skema PMN dan pemberian dana talangan.
Baca lebih lajut »
Danareksa Sekuritas Terlibat Korupsi, Kementerian BUMN Buka SuaraKementerian BUMN buka suara terkait ditangkapnya pelaku kasus dugaan korupsi pemberian fasilitas pembiayaan dari PT Danareksa Sekuritas kepada 2 debitur. BUMN via detikfinance
Baca lebih lajut »
Erick Thohir Suka Rombak Jajaran, Apa Kata Bos Holding BUMN?Dirut PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Holding Mohammad Abdul Ghani menilai Erick hanya menjalankan visi yang diberikan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca lebih lajut »
Pengawasan Dana Bantuan untuk BUMN agar Tepat Sasaran |Republika OnlineDana bantuan membantu BUMN dapat terus bergerak menumbuhkan perekonomian.
Baca lebih lajut »
5 BUMN Dapat Tambahan Modal Kerja Rp19,65 TPemerintah memberikan dukungan tambahan kepada lima BUMN sebagai bagian dari program PEN akibat pandemi virus corona sebesar Rp19,65 triliun.
Baca lebih lajut »