Suporter mengeklaim dipukuli dan ditembaki gas air mata.
REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya menimbulkan duka mendalam bagi dunia pesepakbolaan Indonesia. Ratusan Aremania dinyatakan meninggal dunia dan lainnya mengalami luka-luka akibat kejadian ini.
Pada saat kejadian, Riandi tak menampik ikiut turun ke lapangan bersama Aremania lainnya. Hal ini semata-mata untuk menyampaikan protesnya karena Arema FC kalah dengan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan. Berdasarkan pengamatan Riandi, gas air mata ditembak ke arah dekat papan skor. Tak hanya di area stadion, gas mata juga ditembakkan di luar stadion. Situasi ini menyebabkan banyak suporter sesak napas hingga jatuh kesakitan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga, Upaya Memanusiakan ManusiaPRAKTIK perbudakan rupanya masih berlangsung di Indonesia seperti ditampakkan dari para pekerja rumah tangga (PRT) yang belum mendapatkan keadilan dan kerap diperlakukan tidak manusiawi.
Baca lebih lajut »
Kesaksian Aremania saat Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan: Ada Saling Serang Petugas dan Suporter - Tribunnews.comSalah satu suporter Arema FC ini juga mengaku melihat ada anggota kepolisian yang dikeroyok. Diduga karena tidak terima ditembaki gas air mata.
Baca lebih lajut »
Presiden Partai Buruh: Kami Menolak Putusan MK |Republika OnlinePresiden Partai Buruh menilai hak konstitusinya diabaikan sehingga menolak putusan MK
Baca lebih lajut »
Universitas BSI Terima Penghargaan Republika Online CSR Awards 2022 |Republika OnlineYayasan BSI dinilai telah berkontribusi dalam pemulihan Indonesia di berbagai sektor
Baca lebih lajut »
'Tim PPHAM Harus Pastikan Anggota tak Hambat Penyelesaian Yudisial' |Republika OnlineTim PPHAM diminta pastikan dua anggota kontroversial tak hambat penyelesaian yudisial
Baca lebih lajut »