IAEA meminta akses ke instalasi nuklir Iran karena inspektur bakal mengecek keamanan bekas instalasi nuklir.
TEMPO.CO, Wina – Kepala Lembaga pengawas nuklir dari Perserikatan Bangsa – Bangsa atau PBB yaitu IAEA, Rafael Grossi, bakal mengunjungi Ibu Kota Teheran untuk membahas akses ke instalasi nuklir Iran pada Senin pekan depan.Grossi bakal menekan pemerintah Iran untuk membuka akses bagi inspektur agar bisa memasuki dua bekas instalasi nuklir. Ini terjadi setelah Iran dan IAEA mengalami kebuntuan soal akses ini selama beberapa bulan.
IAEA mengatakan Grossi bakal bertemu dengan pejabat tinggi Iran meski tidak disebutkan namanya.Sejumlah diplomat di Wina mengatakan mereka berharap kebuntuan antara Iran dan IAEA soal akses itu bisa selesai sebelum rapat Dewan Gubernur IAEA pada September.“Kami berharap kunjungan ini bakal meningkatkan kerja sama mutualisme,” kata Kazem Garibabadi, duta besar Iran untuk IAEA.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Iran Menyita Kapal UEA, Setelah UEA Tembak Mati 2 Nelayan IranIran menyita sebuah kapal UEA yang melanggar perairan teritorialnya pada pekan ini, setelah penjaga pantai UEA membunuh dua nelayan Iran.
Baca lebih lajut »
Iran: AS Tidak Punya Hak Mengembalikan Sanksi terhadap IranMenteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan bahwa Amerika Serikat (AS) tidak memiliki hak untuk menuntut pemulihan sanksi terhadap Iran.
Baca lebih lajut »
Rakyat Iran Minta DK PBB Tuntut AS Atas Kerugian Negara |Republika OnlineIran membantah tidak mematuhi JCPOA seperti dituduhkan oleh AS..
Baca lebih lajut »
Israel Dukung Ikhtiar Amerika Memperpanjang Sanksi untuk Republik Islam IranIsrael memuji langkah Amerika Serikat untuk memberlakukan lagi semua sanksi PBB terhadap Republik Islam Iran RepublikIslamIran
Baca lebih lajut »
Israel Dukung AS Minta PBB Kembalikan Sanksi IranNetanyahu telah lama memperdebatkan kesepakatan antara enam kekuatan besar dan Iran, musuh bebuyutan Israel, sebagai cacat.
Baca lebih lajut »