Kendaraan listrik nantinya hanya akan membutuhkan baterai listrik berbahan litium.
Liputan6.com, Jakarta - Guru besar FEB Universitas Indonesia, Rhenald Kasali, mengatakan percepatan penerapan kendaraan listrik di Indonesia akan membuat bisnis pom bensin milik PT Pertamina terancam. Sebab, kendaraan listrik nantinya hanya akan membutuhkan baterai listrik berbahan litium.
"Dapatkah anda bayangkan apa yang terjadi dengan Pertamina? apa yang terjadi nanti kalau kendaraan semakin hari semakin banyak mobil berbahan bakar listrik. 40 sampai 60 persen komponen kendaraan yang sudah ada industrinya barangkali sudah tidak relevan lagi. Karena industri kendaraan berbasis listrik itu sangat simpel," jelasnya.
Seperti dilansir akun Facebook Gesits Indonesia, Jumat , Perusahaan Listrik Negara memberikan diskon tarif listrik bagi pemilik kendaraan listrik mulai tanggal 1 September 2019.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Yuk, Kenal Lebih Dekat Mobil Senyap ToyotaEra kendaraan listrik sudah di depan mata, sebelum melangkah ke mobil listrik, sebenarnya ada mobil hybrid! ini. Yuk, kenalan sama mobil senyap milik Toyota ini! toyota via DetikOto
Baca lebih lajut »
ITB Kembangkan 3 Jenis Mobil ListrikKendaraan listrik untuk memenuhi kebutuhan sarana transportasi yang ramah lingkungan.
Baca lebih lajut »
Kemenhub Tunggu Kebijakan Fiskal Kendaraan ListrikKemenkeu dapat memberikan insentif untuk uji tipe kendaraan listrik hingga nol rupiah
Baca lebih lajut »
Tren Penjualan Motor Listrik Naik, Warga Papua Ikut BorongTren penjualan motor listrik meningkat di Papua, terutama sejak terbitnya PP No. 55/2019 tentang program kendaraan berbasis listrik pada 12 Agustus silam.
Baca lebih lajut »