Konsentrasi pemerintah kini tidak sedang menyiapkan ibu kota baru secara masif.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata mengakui pembatasan sosial menyebabkan pihaknya sulit melakukan peninjauan dan penilaian aset ke lapangan. Salah satunya untuk menilai aset di ibu kota baru, Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
"Itu alasan teknis sehingga saat ini belum ada progress karena terkendala dalam melihat hal yang sifatnya fisik di lapangan," tuturnya dalam diskusi dengan media secara teleconference, Jumat . Secara umum, Isa menekankan, konsentrasi pemerintah kini tidak sedang menyiapkan ibu kota baru secara masif, melainkan menangani Covid-19. Baik dari sisi kesehatan, dampaknya ke sosial ekonomi masyarakat maupun kelangsungan dunia usaha.
Sebelumnya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional / Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyebutkan, pemerintah akan tetap melanjutkan proyek pembangunan ibu kota baru. Bappenas bahkan kini sedang melanjutkan pembahasan rencana induknya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
RS di Kota Bogor Terindikasi Sumber Penularan Baru Covid-19 |Republika Onlinesebagian besar indikasi penularanya di rumah sakit
Baca lebih lajut »
Kemenkeu dan OJK Teken Keputusan Bersama Penempatan Dana |Republika OnlineKerja sama ini mengoptimalkan pemberian informasi terkait penempatan dana dan subsidi
Baca lebih lajut »
Kemenkeu: Skema Pemberian Bantuan Pesantren Masih Dibahas |Republika OnlineKebijakan yang sedang dirancang disesuaikan dengan masukan Wakil Presiden Ma’ruf Amin
Baca lebih lajut »
Lapindo Mau Bayar Utang Pakai Aset, Ini Kata KemenkeuLapindo telah menawarkan asetnya untuk dijadikan sebagai bentuk ganti rugi atau membayar utang ke pemerintah.
Baca lebih lajut »
Puskesmas di Jakarta Ditarget Temukan Kasus Corona BaruPuskesmas di Jakarta diminta lebih aktif melakukan tes untuk mencari kasus corona baru, seiring dengan tercukupinya kebutuhan logistik PCR di ibu kota.
Baca lebih lajut »
Pengusaha Warteg Positif Covid-19, Wali Kota Tegal: New Normal Tetap Berjalan Meski Zona KuningMeski ditemukan kasus baru Covid-19, tapi Kota Tegal, Jawa Tengah, tetap menerapkan kenormalan baru.
Baca lebih lajut »