Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Slamet Budiarto, menilai kebijakan pemerintah melarang mudik berdampak besar terhadap upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia , Slamet Budiarto, menilai kebijakan pemerintah melarang mudik berdampak besar terhadap upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19.“Saya perkirakan Juni bisa kelar kalau tidak boleh mudik dan PSBB diperpanjang,” ujar Slamet saat dihubungi Tempo pada Selasa, 21 April 2020.
Namun, kebijakan tersebut baru berlaku efektif mulai 24 April 2020, bertepatan dengan perkiraan 1 Ramadan.Sejumlah kepala daerah telah lama mengharapkan pemerintah pusat tegas melarang mudik. Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil misalnya, sejak awal sudah mengeluhkan adanya 70 ribu pemudik asal Jakarta yang datang ke Jawa Barat dan berstatus orang dalam pemantauan .
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Wakil Ketua IDI Tagih Janji Jokowi Soal Penanganan Covid-19Wakil Ketua IDI menagih 2 janji Jokowi soal penanganan Covid-19. Yaitu soal tes massal dan obat untuk pasien Covid-19.
Baca lebih lajut »
IDI: Larangan Mudik Cegah Gelombang Kedua Penyebaran Covid-19Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia menilai larangan mudik dapat mencegah terjadinya gelombang kedua penularan virus Covid-19 di Indonesia. “Itu yang menjadi penting di sini, kita jadi bisa fokus per wilayah sekarang.'
Baca lebih lajut »
Wawancara Ketua Umum PB IDI Daeng M. Faqih: Bagaimana Dokter Waswas Tertular Covid-19Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia Daeng Mohammad Faqih memastikan sudah ada 24 dokter yang meninggal karena terpapar virus corona jenis baru. Di beberapa kota, kasus tenaga medis yang terinfeksi Covid-19 terus muncul. PB IDI menyerukan agar pemerintah mempercepat tes swab secara masif dan menyiapkan lebih banyak rumah sakit rujukan untuk mengantisipasi lonjakan jumlah pasien Covid-19.
Baca lebih lajut »
Gebah Corona, Upaya BPJS Kesehatan, IDI, dan Republika Lawan Covid-19Gebah Corona salah satunya memfasilitasi masyarakat yang akan berdonasi untuk penanganan Covid-19.
Baca lebih lajut »
IDI Desak Pemerintah Tes Masal Covid-19 Hingga 1,5 Juta PendudukJika pemerintah berlama-lama, Slamet melanjutkan, data penyebaran Covid-19 yang sebenarnya tidak akan terbaca.
Baca lebih lajut »
IDI Rekomendasikan PDP Diperlakukan Seperti Positif COVID-19'Kita tidak perlu menunggu hasil PCRnya, jadi dengan gejala klinis, kita (tim medis) sudah boleh mendiagnosis ini sebagai COVID-19,' kata Daeng M. Faqih.
Baca lebih lajut »