Wawancara Ketua Umum PB IDI Daeng M. Faqih: Bagaimana Dokter Waswas Tertular Covid-19

Indonesia Berita Berita

Wawancara Ketua Umum PB IDI Daeng M. Faqih: Bagaimana Dokter Waswas Tertular Covid-19
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 temponewsroom
  • ⏱ Reading Time:
  • 76 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 34%
  • Publisher: 63%

Data Pasien Sebaiknya Dibuka

SAAT pertama kali mengumumkan enam dokter yang meninggal karena dugaan terinfeksi virus corona pada Sabtu, 22 Maret lalu, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia seperti memiliki rutinitas baru. Sejak itu, setiap ada dokter yang berpulang akibat Coronavirus Disease 2019 , organisasi profesi dokter ini selalu memasang poster ucapan dukacita di laman media sosial komplet dengan potret hitam-putih almarhum berikut nama lengkap dan gelar akademisnya.

Di sela kesibukannya mengurusi penyaluran bantuan masker dan baju hazmat untuk anggota IDI cabang di berbagai daerah, Faqih menerima wartawan Tempo, Mahardika Satria Hadi dan Nur Alfiyah, di kantornya. Dokter yang juga mendalami hukum kedokteran ini menjelaskan berbagai hal, dari masalah APD, pentingnya uji swab massal, penambahan rumah sakit rujukan, hingga perlunya membuka data pasien untuk mencegah meluasnya penularan.Ada dua faktor besar. Pertama, alat pelindung diri.

Rumah sakit rujukan banyak yang mulai kewalahan karena membeludaknya jumlah pasien. Bagaimana solusinya? Pertama, kami sebagai asosiasi dokter sudah selayaknya memberikan penghormatan kepada anggota kami yang wafat. Kedua, maksudnya sebenarnya mengingatkan kawan dokter yang lain bahwa harus hati-hati karena sudah ada yang wafat. Jangan sampai kewaspadaannya menjadi tidak baik.Ada. Tapi kalau mengumumkan dokter yang meninggal sepertinya enggak.Kami juga mengetahuinya dari mulut ke mulut. Dari kawan-kawan yang mengabarkan setiap ada sejawat kami yang meninggal.

Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia , Daeng M Faqih saat melakukan wawancara bersama Tempo di Jakarta, Jumat, 17 April 2020. TEMPO/Hilman Fathurrahman WYang sudah terpenuhi itu rumah sakit pemerintah di semua daerah. Sedangkan rumah sakit swasta yang menangani Covid kekurangan. Bukan hanya di daerah, tapi di sekitar Jakarta juga ada. Contohnya Rumah Sakit Kramat 128 dan Rumah Sakit Annisa, Bekasi. Kami tahu karena mereka meminta bantuan ke IDI.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

temponewsroom /  🏆 13. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

UPDATE 19 April: Bertambah 131, Kasus Covid-19 di Jakarta Jadi 3.033 OrangUPDATE 19 April: Bertambah 131, Kasus Covid-19 di Jakarta Jadi 3.033 OrangJumlah pasien positif Covid-19 di Jakarta mencapai 3.033 orang per Minggu (19\/4\/2020) ini.\n
Baca lebih lajut »

Update Corona Minggu 19 April: Total 582 Orang Meninggal Dunia Terinfeksi Covid-19Update Corona Minggu 19 April: Total 582 Orang Meninggal Dunia Terinfeksi Covid-19Data terbaru pasien corona Covid-19 ini berdasarkan jumlah yang tercatat pada Sabtu 18 April 2020 pukul 12.00 WIB hingga hari ini pukul 12.00 WIB.
Baca lebih lajut »

Update Corona Minggu 19 April: Pasien Sembuh Covid-19 Bertambah 55 OrangUpdate Corona Minggu 19 April: Pasien Sembuh Covid-19 Bertambah 55 OrangData pasien virus Corona Covid-19 ini berdasarkan jumlah yang tercatat pada Sabtu 18 April 2020 pukul 12.00 WIB hingga hari ini pukul 12.00 WIB.
Baca lebih lajut »

UPDATE Covid-19 Sumsel 19 April: Jumlah Pasien Positif Jadi 84 OrangUPDATE Covid-19 Sumsel 19 April: Jumlah Pasien Positif Jadi 84 OrangKasus positif corona baru di Sumsel pada 19 April 2020 menjadi 84 orang. Dari 30 kasus baru, rata-rata adalah warga Palembang.
Baca lebih lajut »

Per 19 April, Jumlah PDP Covid-19 di Indonesia Capai 15.646 OrangPer 19 April, Jumlah PDP Covid-19 di Indonesia Capai 15.646 OrangSementara data orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak lebih dari 178.000 orang per hari ini.
Baca lebih lajut »

Herd Immunity atasi COVID-19, Pakar WHO: Bukti Umum Tak MendukungHerd Immunity atasi COVID-19, Pakar WHO: Bukti Umum Tak MendukungWHO menanggapi pendekatan kekebalan bersama atau herd immunity untuk menghadapi pandemi COVID-19 yang terjadi saat ini.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-03-09 23:46:48