Artikel ini membahas pentingnya fokus dan transparansi program Makan Bergizi Gratis (MBG). Meskipun MBG memiliki potensi positif, ia tidak boleh dijadikan solusi tunggal untuk masalah pembangunan manusia dan ekonomi. Artikel menganalisis risiko inefisiensi, kompleksitas implementasi, dan potensi korupsi terkait program ini. Diperlukan transparansi yang baik dan fokus pada target kebijakan yang jelas untuk memastikan keberhasilan dan mencegah penyelewengan.
Jangan jadikan program MBG sebagai panasea atas masalah pembangunan manusia atau ekonomi. MBG tanpa pendidikan yang berkualitas tak akan meningkatkan kualitas SDM.Presiden Prabowo Subianto amat serius mewujudkan janjinya menyediakan makan bergizi gratis . Dimulai dengan proses transisi pemerintahan yang begitu lancar, program ini juga dibekali alokasi anggaran yang sangat besar jika dibandingkan dengan belanja program perlindungan sosial lainnya.
Meski belum terbukti di Indonesia, boleh dibilang MBG adalah kebijakan yang cukup kokoh secara ilmiah. Namun, tantangan program ini justru terletak pada desain dan implementasi kebijakannya. Setidaknya ada tiga aspek yang perlu diperhatikan.). Namun draf RPJMN 2025-2029 menjadikan capaian pendidikan sebagai indikator keberhasilannya. Belakangan, ada usul seorang pejabat agar program MBG diarahkan pula untuk menciptakan lapangan kerja.
Jika program ini difokuskan untuk meningkatkan kualitas nutrisi, cakupan penerima MBG perlu diperkecil sehingga mungkin mengorbankan target angka partisipasi sekolah. Ringkasnya, pemerintah perlu lebih bijak menganalisis biaya dan manfaat suatu kebijakan. Jika kita bisa mencapai suatu target melalui instrumen lain yang lebih efisien, mengapa tidak? melaporkan begitu lemahnya transparansi dan betapa sulitnya mengakses narasumber kunci program MBG. Jika untuk keperluan jurnalistik saja begitu sulit, apalagi jika kelak ada dugaan penyalahgunaan di sana.
Sebenarnya MBG bukanlah inisiatif baru. Pada 2021, Global Child Nutrition Foundation melaporkan setidaknya 125 negara memiliki program serupa dengan frekuensi dan skala beragam yang menjangkau 330 juta anak di seluruh dunia., capaian pendidikan dan kualitas kesehatan secara umum . Bertumpuknya sasaran kebijakan meningkatkan kompleksitas implementasinya. Contohnya, jika MBG diarahkan untuk meningkatkan angka partisipasi sekolah, program ini justru melewatkan anak-anak yang sejak awal tidak mampu bersekolah. Sebaliknya, jika program ini difokuskan untuk meningkatkan kualitas nutrisi, cakupan penerima MBG perlu diperkecil sehingga mungkin mengorbankan target angka partisipasi sekolah.
MBG PROGRAM PERLINSOAS TRANSPARANSI KEBIJAKAN KORUPSI
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Kritik Siswa Soal Lauk MBG, Hasan Nasbi: Jadikan Evaluasi, Bukan MarahAnggota tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Hasan Nasbi, mengimbau agar kritik dari siswa terkait lauk makan siang bergizi (MBG) dijadikan bahan evaluasi, bukan direspon dengan kemarahan. Menurutnya, masukan dari siswa dapat langsung menjadi perbaikan mekanisme, seperti contohnya yang terjadi di Sukoharjo. Hasan juga mengingatkan untuk tidak terpancing reaksi berlebihan atas potongan video yang tidak utuh dan mengajak masyarakat untuk mendalami masalah terlebih dahulu sebelum berkomentar.
Baca lebih lajut »
Tinjau Program MBG di Sekolah, Prabowo: Jangan Berterima Kasih, Ini Kewajiban KamiPrabowo disambut antusias oleh para pelajar hingga masyarakat yang berada di sekitar sekolah.
Baca lebih lajut »
Soal MBG, Prabowo Jangan Terima Kasih kepada Pak Prabowo, Ini Kewajiban SayaPRESIDEN RI Prabowo Subianto mengemukakan bahwa masyarakat tidak perlu mengucapkan terima kasih kepada dirinya atas kebijakan program makan bergizi gratis
Baca lebih lajut »
Prabowo Minta Guru Jangan Ucapkan Terima Kasih Atas Program MBGPresiden Prabowo Subianto meminta para guru untuk tidak mengucapkan terima kasih kepadanya atas pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Prabowo menegaskan bahwa program tersebut adalah kewajiban pemerintah dan bukan untuk mencari pengakuan.
Baca lebih lajut »
Buya Yahya: Jangan Jadikan Sholat Berjamaah Membebani MakmumKH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya mengingatkan tentang pentingnya seorang imam memperhatikan durasi sholat dan kondisi makmum saat memimpin sholat berjamaah.
Baca lebih lajut »
Penolakan Penggunaan Dana Zakat untuk MBG, Ini Golongan yang Berhak MenerimanyaKepala Staf Kepresidenan (KSP) AM Putranto menolak usulan penggunaan dana zakat untuk program makan bergizi gratis (MBG). Ia menyatakan program MBG yang telah dialokasikan Rp71 triliun oleh Presiden Prabowo Subianto tak perlu digabung dengan dana zakat. Artikel ini membahas delapan golongan penerima zakat yang telah ditentukan dalam Al-Quran Surat At-Taubah ayat 60, dan membandingkan golongan penerima zakat dengan penerima program MBG.
Baca lebih lajut »