Instagram Dituding Jual Data-data Pengguna Aplikasi BangkitdariPandemi 75tahunmerdeka
Salah satunya adalah aplikasi media sosial ternama, Instagram. Dalam gugatan terbaru yang diajukan ke Pengadilan Negara Bagian di Redwood City, Facebook kembali dituduh mengumpulkan dan menyimpan data biometrik lebih dari 100 juta pengguna Instagram tanpa sepengetahuan atau persetujuan pengguna, bahkan mengambil keuntungan darinya.Gugatan tersebut menuduh bahwa perilaku tersebut melanggar undang-undang privasi di Illinois yang melarang tindakan data biometrik tidak sah.
Gugatan tersebut juga menyebutkan bahwa Facebook baru menginformasikan kepada pengguna Instagram sejak awal tahun ini bahwa pihaknya sedang mengumpulkan data biometrik dari pengguna. Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari Facebook terkait gugatan tersebut. Selama beberapa bulan terakhir, ada banyak laporan mengenai pengumpulan atau penyimpanan ilegal data pengguna oleh aplikasi. Baru-baru ini, fokusnya adalah pada aplikasi China, karena tuduhan yang dilayarngkan Pemerintah AS.
Proses yang biasa dilakukan adalah akan ada penyelidikan. Kalau terbukti bersalah, mereka akan membayar denda yang sangat besar. Namun tidak demikian halnya dengan aplikasi China.menyebutkan, aplikasi ini mendapat hukuman maksimum dari berbagai pemerintah, terutama AS dan India. Untuk India, telah melarang lebih dari 100 aplikasi asal Negeri Panda tanpa catatan investigasi. Sedangkan untuk AS, aplikasi populer seperti TikTok dan WeChat, divonis mencuri data dan masih tanpa penyelidikan.
Dengan tuntutan hukum baru-baru ini di"lingkungan" Facebook dan anak perusahaannya, bagaimana publik seluler bisa mempercayai data yang ada di Facebook? Rasanya semua pengembang aplikasi ingin memata-matai penggunanya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
TikTok Ketahuan Lacak Diam-diam Pengguna AndroidAplikasi asal China, TikTok dilaporkan melacak alamat MAC pengguna Android sekitar 15 bulan.
Baca lebih lajut »
45 Persen Pengguna Layanan di Asia Pasifik Pasrahkan Perlindungan Data ke PerusahaanTernyata 45 persen pengguna layanan berbasis internet di Asia Pasifik cenderung memasrahkan perlindungan data kepada penyedia layanan.
Baca lebih lajut »
Mau Dapat Subsidi Gaji Rp 2,4 juta? Simak SyaratnyaData penerima bantuan subsidi gaji ini diambil dari data BPJS Ketenagakerjaan dengan batas waktu pengambilan data sampai dengan 30 Juni 2020.
Baca lebih lajut »
TikTok yang Lebih dari YouTubeTikTokers umumnya pengguna aplikasi media sosial yang telah ada sebelumnya. Pertumbuhan followers TikTok dipandang lebih cepat dibandingkan YouTube. TikTok YouTube via detikX
Baca lebih lajut »
TikTok Diduga Kumpulkan Identitas Android Pengguna Selama Lebih dari 1 TahunAplikasi TikTok di Android diduga mengumpulkan MAC address perangkat pengguna selama 18 bulan. Hal ini dianggap merupakan sebuah pelanggaran kebijakan Android.
Baca lebih lajut »
Menaker ungkap alasan pakai BPJS Ketenagakerjaan untuk subsidi gajiMenteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan alasan memakai data BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) sebagai sumber data program subsidi gaji ...
Baca lebih lajut »