IHSG Diperkirakan Bergerak Mixed, Berikut Faktor-Faktor Pengaruhnya

Bisnis Berita

IHSG Diperkirakan Bergerak Mixed, Berikut Faktor-Faktor Pengaruhnya
IHSGSahamBursa
  • 📰 detikfinance
  • ⏱ Reading Time:
  • 124 sec. here
  • 12 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 81%
  • Publisher: 63%

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak mixed hari ini (10/2) di kisaran 6.680-6.800. Ratih Mustikoningsih, Financial Expert dari Ajaib Sekuritas, menjelaskan sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain dari dalam negeri, yaitu IHSG selama sepekan terkoreksi sebesar -5,16% dan outflow investor asing senilai Rp 3,80 triliun. Selain itu, MSCI mengumumkan pengecualian terhadap saham yang terafiliasi dengan Barito Group untuk masuk dalam rebalancing index Februari 2025.

Pada perdagangan Jumat (7/2) lalu, Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) ditutup turun -1,93% atau -132,96 poin ke level 6.742. IHSG hari ini (10/2) diprediksi bergerak mixed dalam kisaran 6.680-6.800. Ratih Mustikoningsih, Financial Expert dari Ajaib Sekuritas, dalam risetnya menjelaskan bahwa sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain berasal dari dalam negeri, yaitu IHSG selama sepekan terkoreksi sebesar -5,16%.

Performa tersebut menempati posisi terendah jika dibandingkan dengan bursa di Kawasan Asia Tenggara. Investor asing catat outflow di pasar ekuitas senilai Rp 3,80 triliun. Sentimen negatif lainnya antara lain rilis laporan keuangan Big Banks yang mencerminkan landainya kinerja profitabilitas akibat iklim suku bunga tinggi dan terbatasnya daya beli. Selain itu, IHSG mengalami koreksi di akhir pekan setelah MSCI mengumumkan pengecualian terhadap saham yang terafiliasi dengan Barito Group untuk masuk dalam rebalancing index Februari 2025. Daftar saham tersebut, yaitu PTRO, BREN, dan CUAN. Sementara, pengumuman resmi rebalancing indeks akan berlangsung pada 11 Februari 2025. Dari mancanegara, bursa Wall Street mengalami koreksi di akhir pekan. Aksi profit taking terjadi setelah rilis laporan data ketenagakerjaan lebih landai. Pada Januari 2025, non farm payroll turun menjadi sebesar 143 ribu dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 307 ribu. Sementara, tingkat pengangguran turun ke level 4,1%. Di sisi lain, pada akhir pekan Presiden Trump menghendaki kenaikan tarif impor baja dan aluminium sebesar 25%. Tarif tersebut akan diumumkan pada awal pekan ini. Dari Asia, China melaporkan kenaikan inflasi secara tahunan sebesar 0,5% pada Januari 2025 dan secara bulanan sebesar 0,7%. Inflasi tersebut tumbuh lebih baik dibandingkan periode sebelumnya yang diakibatkan berbagai stimulus moneter dan fiskal untuk mendukung daya beli. Beberapa saham di Indonesia berpotensi bergerak positif. INDF berpotensi reversal di area support membentuk inverse hammer. Pergerakan harga di atas MA 5,20,100 dalam fase sideways jangka menengah. INDF pada 3Q24 catatkan kenaikan pendapatan +6,64% yoy di level Rp 29,65 triliun. Laba bersih tumbuh 223,5% yoy menjadi Rp4,91 triliun. MIKA sideways posisi harga di area support dengan candle first day up. Indikator stochastic crossing di area oversold indikasi rebound. Emiten sektor kesehatan menjadi pilihan ketika kondisi market volatil. Di sisi lain, per September 2024 MIKA melaporkan kenaikan pendapatan 14,5% yoy menjadi Rp3,61 triliun. Sementara, laba bersih tumbuh 27% yoy menjadi Rp873 miliar. EMTK bullish continuation di atas MA 5,20,100. Indikator stochastic crossing bergerak naik dan MACD bar histogram dalam momentum akumulasi. Anak usaha Emtek Group, yaitu Super Bank dikabarkan akan IPO di tahun 2025 dengan perolehan dana sebesar USD 300 juta atau Rp4,8 triliun. (Asumsi Kurs Rp 16.000 per dolar AS)

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

detikfinance /  🏆 18. in İD

IHSG Saham Bursa Indeks Investor Sentimen Pemulihan Ekonomi

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

IHSG Diperkirakan Bergerak Mixed, Sentimen Profit Taking dan Rilis Laporan Keuangan Big BanksIHSG Diperkirakan Bergerak Mixed, Sentimen Profit Taking dan Rilis Laporan Keuangan Big BanksIHSG mengalami koreksi dua hari berturut-turut akibat profit taking menjelang libur panjang bursa. IHSG diprediksi bergerak mixed dalam range 7.116-7.210. Sentimen negatif muncul dari rilis laporan keuangan Big Banks yang melandai dan aksi jual bersih investor asing. Bursa Wall Street terus melemah akibat DeepSeek dan FOMC The Fed. Di sisi lain, MYOR, BRMS, dan ANTM diprediksi rebound dengan indikator stochastic di area oversold.
Baca lebih lajut »

IHSG Diperkirakan Bergerak MendatarIHSG Diperkirakan Bergerak MendatarIHSG diprediksi akan bergerak mendatar pada perdagangan hari ini, didorong oleh sikap investor yang wait and see menjelang rilis data tenaga kerja AS. Saham di kawasan Asia Pasifik mayoritas mengalami penurunan.
Baca lebih lajut »

BEI Melemah di Awal Pekan, IHSG Diperkirakan Bergerak MendatarBEI Melemah di Awal Pekan, IHSG Diperkirakan Bergerak MendatarIndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka perdagangan Senin, 13 Januari 2025, melemah. Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas memprediksi IHSG akan bergerak mendatar di tengah wait and see terhadap Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI).
Baca lebih lajut »

IHSG Diperkirakan Bergerak Sideways dengan Kecenderungan MenguatIHSG Diperkirakan Bergerak Sideways dengan Kecenderungan MenguatIHSG diperkirakan bergerak sideways dengan kecenderungan menguat pada hari ini, Senin 13 Januari 2025, meskipun sentimen global masih menjadi faktor dominan yang mempengaruhi pergerakannya.
Baca lebih lajut »

IHSG Diperkirakan Bergerak Mendatar Setelah The Fed Menahan Suku BungaIHSG Diperkirakan Bergerak Mendatar Setelah The Fed Menahan Suku BungaIndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) diperkirakan bergerak mendatar pada Kamis (30/01) seiring bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed menahan tingkat suku bunga acuannya. IHSG dibuka melemah 34,23 poin atau 0,48 persen ke posisi 7.131,83. Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis, menyebutkan bahwa IHSG diperkirakan bergerak mendatar. Pelaku pasar tetap waspada karena pasar rawan terjadi turbulensi, terutama setelah pengumuman kebijakan suku bunga acuan oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve atau The Fed, yang menahan tingkat suku bunga acuannya. Selain itu, proyeksi ekonomi dunia dan Indonesia terbaru dari Bank Dunia juga akan turut mewarnai pergerakan pasar keuangan pada hari ini. Katalis rilis laporan keuangan full year tahun 2024 juga akan mewarnai pergerakan IHSG selama beberapa pekan ke depan. Dari dalam negeri, pada Kamis (30/01) akan terdapat rilis data produk domestik bruto (PDB) untuk kuartal IV- 2024, yang mana konsensus memperkirakan akan adanya penurunan menjadi 2,7 persen dari periode sebelumnya diangka 3,1 persen.
Baca lebih lajut »

Rupiah Mencari Keseimbangan: Potensi Melemah dan Faktor-faktor PengaruhnyaRupiah Mencari Keseimbangan: Potensi Melemah dan Faktor-faktor PengaruhnyaArtikel ini membahas pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang cenderung stabil namun berpotensi melemah dalam jangka panjang. Faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan rupiah meliputi dinamika global, kebijakan Presiden AS Donald Trump, dan fundamental ekonomi domestik Indonesia. Artikel ini juga mengupas proyeksi ekonom mengenai nilai tukar rupiah dalam tahun 2025.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-15 19:32:05