Transisi kekuasaan dari pemerintah Joko Widodo ke Prabowo Subianto dinilai tidak akan membawa perubahan signifikan bagi masyarakat adat.
JAKARTA, KOMPAS — Kondisi masyarakat adat Indonesia diproyeksikan semakin berat pada tahun-tahun ke depan. Eskalasi konflik sosial ataupun tenurial yang menyudutkan masyarakat adat akan kian banyak pada era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto karena diwarisi banyak regulasi yang tidak berpihak dari era Presiden ke-7 RI Joko Widodo.
”Minimnya pengakuan terhadap hak-hak masyarakat adat telah menyebabkan eskalasi konflik di lapangan. Tanpa langkah konkret, masa depan masyarakat adat akan terus terancam,” ujarnya.Rombongan keluarga transmigran saat berfoto menjelang keberangkatan mereka ke sejumlah daerah dari halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah, Kota Semarang, Kamis .
Deputi II Sekjen AMAN Bidang Advokasi dan Politik Erasmus Cahyadi menambahkan, 330 produk hukum di daerah untuk masyarakat adat pun belum cukup melindungi. Ratusan produk hukum itu hanya mampu mengakui hak masyarakat adat melalui pengakuan hutan adat seluas 265.250 hektar dari total potensi hutan adat yang mencapai 23,2 juta hektar.
JAKARTA, KOMPAS — Kondisi masyarakat adat Indonesia diproyeksikan semakin berat pada tahun-tahun ke depan. Eskalasi konflik sosial ataupun tenurial yang menyudutkan masyarakat adat akan kian banyak pada era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto karena diwarisi banyak regulasi yang tidak berpihak dari era Presiden ke-7 RI Joko Widodo.
”Minimnya pengakuan terhadap hak-hak masyarakat adat telah menyebabkan eskalasi konflik di lapangan. Tanpa langkah konkret, masa depan masyarakat adat akan terus terancam,” ujarnya.Rombongan keluarga transmigran saat berfoto menjelang keberangkatan mereka ke sejumlah daerah dari halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah, Kota Semarang, Kamis .
Aliansi Masyarakat Adat Nusantara Rukka Sombolinggi Prabowo Subianto RUU Masyarakat Adat Utama
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Nasib Masyarakat Adat Indonesia diproyeksikan semakin BeratSekretaris Jenderal Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Rukka Sombolinggi mengatakan bahwa transisi kekuasaan tidak akan membawa perubahan bagi masyarakat adat. Perampasan wilayah adat yang sudah mencapai 2,8 juta hektar disertai kriminalisasi dan kekerasan terhadap masyarakat adat akan terus bertambah. Beberapa kebijakan, seperti Undang-Undang Cipta Kerja, Undang-Undang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem (UU KSDAHE), serta proyek pemindahan Ibu Kota Nusantara (IKN), menggambarkan lemahnya komitmen negara dalam memenuhi mandat konstitusional untuk menghormati, melindungi, dan memenuhi hak-hak masyarakat adat.
Baca lebih lajut »
Masyarakat Adat Jambi Ajukan 11 Usulan Hutan Adat ke Kementrian KehutananBerita Masyarakat Adat Jambi Ajukan 11 Usulan Hutan Adat ke Kementrian Kehutanan terbaru hari ini 2024-12-12 10:52:41 dari sumber yang terpercaya
Baca lebih lajut »
Sejahterakan Masyarakat Adat, Mentan Ajak Gotong Royong Swasembada PanganMentan Andi Amran Sulaiman mengajak masyarakat untuk mewujudkan swasembada pangan dan bersama meningkatkan kesejahteraan masyarakat adat.
Baca lebih lajut »
AMAN Dorong Pemerintah Perkuat Perlindungan dan Pemenuhan Hak Masyarakat AdatAliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) mendesak pemerintah untuk memprioritaskan pengakuan, perlindungan, dan pemenuhan hak masyarakat adat guna mendukung masa depan mereka. AMAN mencatat masih adanya konflik agraria dan pengakuan wilayah adat yang belum optimal. Mereka juga mendorong pengesahan RUU Masyarakat Adat dan penetapan wilayah adat yang lebih luas.
Baca lebih lajut »
Masyarakat Adat Terancam di Era PrabowoKondisi masyarakat adat di Indonesia diprediksi akan semakin sulit di masa mendatang. Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) menilai transisi kekuasaan tidak akan membawa perubahan signifikan bagi masyarakat adat yang terus menghadapi perampasan wilayah dan kriminalisasi.
Baca lebih lajut »
Dayak Tenggalan, Berjuang Hidup Diantara Hukum Adat dan ModernitasWarga Dayak Tenggalan tertinggal dalam mengelola alam sekaligus mengembangkan kebudayaan.
Baca lebih lajut »