Kebijakan penguncian atau lockdown yang diterapkan di sejumlah negara untuk mengatasi virus corona berdampak besar pada iklim ekonomi global saat ini
yang diterapkan di sejumlah negara untuk mengatasi virus corona berdampak besar pada iklim ekonomi global saat ini.
Laporan terbaru ILO, 29 April 2020,menunjukkan angka itu mengalami penurunan dalam dua minggu terakhir menjadi 68 persen, ketika beberapa negara telah melonggarkan penguncian. Sebagai akibat dari krisis ekonomi, ILO menyebut, 1,6 miliar pekerja informal berpotensi kehilangan mata pencaharian.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Jelang Hari Buruh, LIPI: buruh sektor informal jauh dari sejahtera'Kalau buruh sektor informal mayoritas mereka masih jauh dari sejahtera. Pendapatan yang mereka terima umumnya masih di bawah tingkat upah minimum,' kata Peneliti Bidang Ketenagakerjaan Nawawi Asmat.
Baca lebih lajut »
Serikat Pekerja Rayakan Hari Buruh 1 Mei Tanpa DemonstrasiPada hari buruh besok, serikat pekerja akan mendorong pengusaha melindungi pekerja dengan meliburkan pekerja semasa wabah dengan tetap memberi upah.
Baca lebih lajut »
Wabah Corona, KSPI Tak Turun ke Jalan di Hari Buruh 1 MeiPresiden KSPI Said Iqbal mengatakan meski tak turun ke jalan, penolakan terhadap omnibus law ciptaker tetap disuarakan lewat media sosial.
Baca lebih lajut »
Tak Tersentuh Bansos dan Ditolak Kartu Prakerja, Buruh Bingung Pikirkan Nasib KeluargaDia akhirnya di-PHK, dengan alasan bahwa perusahan memecat 31 karyawannya lantaran lesunya perekonomian akibat Covid-19.
Baca lebih lajut »
Serikat Pekerja Kritik Pemerintah Kurang Perhatikan Nasib Buruh di DepokDinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Depok dianggap kurang peduli dengan nasib para pegawai yang sudah jadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK).
Baca lebih lajut »
Hari Buruh, FSPMI Akan Gelar Aksi VirtualFederasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) akan melakukan aksi memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day dengan TolakOmnibusLaw dan StopPHK.
Baca lebih lajut »