Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan program Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) akan dilanjutkan pada tahun 2025. Namun, Bahlil menekankan agar program ini tidak mengorbankan potensi pendapatan negara yang diperkirakan mencapai Rp 67 triliun selama 2021-2024. Saat ini, ada usulan tambahan sektor industri penerima HGBT. Bahlil menekankan perlunya evaluasi ekonomi untuk memastikan program ini tidak mengorbankan pendapatan negara.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral ( ESDM ) Bahlil Lahadalia menegaskan program Harga Gas Bumi Tertentu ( HGBT ) yang direncanakan akan dilanjutkan pada tahun 2025 ini jangan sampai mengorbankan potensi pendapatan negara . Pemerintah telah mengorbankan potensi pendapatan negara hingga Rp 67 triliun selama 2021-2024 untuk program HGBT yang dinikmati oleh tujuh sektor industri. Kehilangan pendapatan ini berasal dari berkurangnya bagi hasil bagian negara dari produksi di hulu migas.
Dengan bagi hasil negara yang berkurang, maka harga gas ke sektor industri tertentu bisa dipatok US$ 6 per MMBTU. \'HGBT selama 2021-2024 potensi pendapatan negara yang terkonversi menjadi HGBT itu sebesar Rp 67 triliun. Jadi jangan sampai semua gas kita kasih ke HGBT negara nggak dapat pendapatan,' katanya saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (16/1/2025). Bahlil menyebut, saat ini pihaknya tengah mengkaji adanya usulan tambahan sektor industri penerima HGBT tersebut. Saat ini, ada tujuh sektor industri penikmat harga gas'murah', antara lain industri keramik, pupuk, petrokimia, oleokimia, baja, kaca, dan sarung tangan karet. 'Nah sekarang kalau dari tujuh itu rasanya hampir bisa dapat dipastikan untuk dilanjutkan. Tetapi karena ada pengusulan tambahan. Nah pengusulan tambahan itu kita lagi menghitung secara ekonominya,' bebernya. \Dengan begitu, Bahlil mengatakan, pihaknya harus menghitung ulang nilai keekonomian dari HGBT yang akan diberikan pada tujuh sektor industri saat ini, beserta usulan tambahan sektor industri baru. Setidaknya, Bahlil menilai, seharusnya negara bisa mendapatkan pemasukan dari konversi menjadi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penghasilan (PPh) dari program HGBT di Indonesia yang direncanakan akan dilanjutkan untuk tahun 2025 ini. 'Jadi kita hitung betul, dia harus kita kasih (HGBT), tapi dia harus industri yang menciptakan lapangan pekerjaan. Terus gas itu menjadi bahan baku. Terus dia harus mengkonversi ke PPN atau PPh. Ini yang kita lagi hitung ya,' tandasnya. Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana pernah menyebutkan bahwa ada usulan tambahan industri penerima Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) dari Kementerian Perdagangan untuk tahun 2025 ini. Dadan menyebutkan, sejatinya ada 258 industri penerima harga gas murah dari pemerintah hingga tahun 2024. Dadan mengatakan, saat ini yang masih berlaku adalah 7 sektor penerima HGBT di Indonesia. Pihaknya, masih menunggu rapat dengan Presiden RI Prabowo Subianto untuk merumuskan perjanjian jual-beli gas sektor industri penerima HGBT. Seperti diketahui, HGBT ini ditetapkan US$ 6 per MMBTU. 'Ada yang usulannya itu ada dua jenis. Satu, yang sektor industrinya sama dengan yang sekarang yang existing, yang sudah berlaku, yang tujuh (sektor industri). Terus ada juga yang di luar itu. Nah, minggu lalu kan saya bilang untuk yang di luar itu perlu ada rapat yang dipimpin oleh Presiden. Nah ini kita belum memikirkan itu, tapi basisnya adalah bahwa gasnya sudah ada. Dia kan sudah punya perjanjian jual-beli gas sekarang,' jelasnya saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, dikutip Senin (13/1/2025). Walaupun masih menunggu arahan lebih lanjut, Dadan menyebutkan pihaknya tetap memperhitungkan kecukupan penerimaan negara dan kecukupan dari pasokan gas untuk sektor industri penerima HGBT yang akan berlaku tahun 2025 ini. 'Kan sudah ada (Perjanjian Jual Beli Gas), tapi nanti komposisi penerimaan negara dan komposisi penerimaan dari KKKS itu akan berubah. Begitu komposisi yang HGBT-nya misalkan naik. Kan totalnya itu menjadi berkurang,' tambahnya. Pihaknya saat ini tengah memperhitungkan keekonomian dari industri yang sudah menerima HGBT pada tahun 2024 lalu. Jika ada evaluasi penerima HGBT di Indonesia, maka pihaknya juga akan memperhitungkan keekonomian dari keputusan yang akan datang. 'Itu yang menjadi tahap kedua kalau bagi ESDM untuk yang baru. Untuk yang baru ini masih kita pelajari. Yang sedang saya proses itu untuk yangkan lebih jelas, sudah ada basis harga dari yang kemarin. Lebih cepat lah hitung-hitungnya. Tapi kita juga lagi mengerjakan juga,' paparnya
HGBT Harga Gas Bumi Tertentu Bahlil Lahadalia ESDM Pendapatan Negara Sektor Industri Evaluasi Ekonomi
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Harga Gas Bumi Murah Berlanjut untuk 7 Sektor IndustriMenteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengindikasikan kelanjutan harga gas bumi tertentu (HGBT) atau gas bumi murah untuk 7 sektor industri, yaitu pupuk, petrokimia, oleochemical, baja, keramik, kaca, dan sarung tangan karet. Meskipun kebijakan ini berakhir pada Desember 2024, Bahlil menyebut peluang penutupan harga gas murah untuk 7 sektor tersebut sangat besar. Untuk usulan tambahan sektor industri penerima harga gas murah, Kementerian ESDM masih menghitung secara ekonomis. Bahlil menekankan pentingnya pertimbangan nilai keekonomian dan potensi penerimaan negara agar tidak ada kebocoran anggaran. Setelah berakhirnya kebijakan HGBT pada 31 Desember 2024, industri penerima harga gas murah akan menggunakan kontrak Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) berdasarkan harga komersial. Aturan harga gas murah untuk tahun 2025 masih dalam tahap pertimbangan pemerintah, dengan mempertimbangkan pasokan gas dan penerimaan negara. Kelanjutan atau perluasan kebijakan HGBT akan diumumkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Baca lebih lajut »
HGBT Berakhir, Aturan Baru untuk Harga Gas Murah Industri DitungguKebijakan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) untuk tujuh sektor industri berakhir per 31 Desember 2024. Aturan baru untuk harga gas murah untuk industri di 2025 belum diputuskan dan akan mempertimbangkan pasokan gas dan penerimaan negara.
Baca lebih lajut »
Harga Gas Melampaui HGBT, FIPGB dan Pengusaha Keramik: Ancaman Ekonomi dan Potensi Kebijakan MitigasiKetua Umum Asosiasi Keramik Indonesia, Edy Suyanto, menyatakan bahwa penghapusan ambang batas pencalonan presiden dan kenaikan harga gas regasifikasi menjadi isu penting. Sementara itu, Ketua Forum Industri Pengguna Gas Bumi (FIPGB), Yustinus Gunawan, mengingatkan potensi dampak negatif kenaikan harga gas terhadap pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2025.
Baca lebih lajut »
Skema Subsidi BBM Terbaru Segera DiumumkanBahlil ungkap skema subsidi BBM terbaru akan segera diumumkan. Proses pendataan terhadap industri penerima HGBT masih berlangsung. Ada 20 poin persyaratan bagi industri untuk mendapatkan gas dengan harga murah. Meskipun ada potensi pemangkasan 7 industri penerima HGBT, pemerintah belum memutuskan. Keputusan perluasan kebijakan HGBT untuk sektor industri diputuskan oleh Presiden Prabowo Subianto
Baca lebih lajut »
Kemungkinan Pemangkasan Penerima Harga Gas Bumi TertentuMenteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengindikasikan kemungkinan pemangkasan jumlah perusahaan atau industri yang menerima manfaat dari kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) sebesar US$ 6 per MMBTU. Kebijakan ini sebelumnya diperuntukkan untuk tujuh sektor industri. Bahlil menjelaskan bahwa pihaknya masih melakukan evaluasi terhadap industri penerima HGBT, mengingat terdapat 20 item persyaratan yang harus dipenuhi. Meskipun ada potensi pemangkasan, pemerintah belum mengambil keputusan final. Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas), Dadan Kusdiana, menyatakan bahwa kelanjutan atau perluasan kebijakan HGBT untuk sektor industri akan diputuskan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Baca lebih lajut »
Kemenperin berharap subsidi gas industri tetap 6 dolar AS per MMBTUKementerian Perindustrian (Kemenperin) berharap harga gas industri yang disubsidi melalui Program Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) tetap di angka 6 dolar AS per ...
Baca lebih lajut »