HGBT Berakhir, Aturan Baru untuk Harga Gas Murah Industri Ditunggu

Ekonomi Berita

HGBT Berakhir, Aturan Baru untuk Harga Gas Murah Industri Ditunggu
HGBTHarga Gas MurahIndustri
  • 📰 merdekadotcom
  • ⏱ Reading Time:
  • 74 sec. here
  • 8 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 50%
  • Publisher: 51%

Kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) untuk tujuh sektor industri berakhir per 31 Desember 2024. Aturan baru untuk harga gas murah untuk industri di 2025 belum diputuskan dan akan mempertimbangkan pasokan gas dan penerimaan negara.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ( ESDM ) melaporkan bahwa kebijakan harga gas murah untuk industri atau Harga Gas Bumi Tertentu ( HGBT ) sebesar USD 6 per MMBTU untuk tujuh sektor telah berakhir per 31 Desember 2024. Plt Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM , Dadan Kusdiana mengatakan, industri penerima HGBT sudah memiliki kontrak Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG). Itu dihitung berdasarkan harga komersial dengan pihak penyedia.

'Sekarang sudah putus yang 2024, HGBT yang 31 Desember sudah setop. Tapi nanti pemerintah memutuskan untuk HGBT mana yang akan diperpanjang, mana yang akan berlanjut, itu tuh kebijakan harganya. Jadi bukan kebijakan pasokan,' jelasnya di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (3/1/).Untuk aturan harga gas murah untuk industri di 2025, pemerintah disebutnya bakal mempertimbangkan pasokan gas dan kecukupan penerimaan negara. Namun, lantaran kebijakan itu belum diputuskan, maka harga gas murah untuk 7 industri penerima saat ini mengikuti harga komersial di atas USD 6 per MMBTU. 'Kalau sekarang kan belum ada pak aturannya untuk yang itu? Yang sekarang berjalan, harganya komersial. Tapi nanti kalau diputuskan, itu berlakunya dari 1 Januari,' imbuh Dadan. Aturan Baru Segera Terbit Dadan pun menjanjikan, aturan HGBT terbaru akan segera terbit. Kelanjutan atau perluasannya nanti akan disampaikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto. 'Kalau aturannya kalau diperluas itu kan harus sidang yang dipimpin oleh Presiden. Perpres-nya mengatur begitu,' sambungnya.Kendati begitu, dia belum bisa memastikan secara pasti kapan aturan terbaru soal harga gas murah untuk industri bakal keluar. Sebab, pasokan gas yang tersedia cenderung fluktuatif. 'Kemudian komposisi kalau turun pasokan, nanti ada komposisi yang berubah antara HGBT dan non HGBT. Ini harus dihitung dengan baik, supaya kewajiban pemerintah terhadap KKKS itu tetap terpenuhi,' tutur Dadan

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

merdekadotcom /  🏆 36. in İD

HGBT Harga Gas Murah Industri ESDM Kebijakan Pemerintah

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Pengusaha Keramik Minta Pemerintah Perpanjang Insentif HGBTPengusaha Keramik Minta Pemerintah Perpanjang Insentif HGBTAsosiasi Industri Keramik Indonesia (Asaki) meminta pemerintah untuk memperpanjang kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT).
Baca lebih lajut »

Industri Keramik Ngeluh Harga Gas Mahal, Minta HGBT DiperpanjangIndustri Keramik Ngeluh Harga Gas Mahal, Minta HGBT DiperpanjangKemenperin dorong perpanjangan kebijakan gas murah HGBT untuk industri keramik dan kaca.
Baca lebih lajut »

PGN Hadapi Tantangan Penurunan Pasokan Gas BumiPGN Hadapi Tantangan Penurunan Pasokan Gas BumiDirektur Utama PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), Arief Setiawan Handoko, mengungkapkan tantangan utama yang dihadapi perusahaan, yaitu penurunan pasokan gas bumi dari lapangan gas. PGN mengatasi hal ini dengan memperkenalkan penggunaan Liquified Natural Gas (LNG) untuk pelanggan industri domestik dan menjaga daya beli pelanggan dengan mengelola harga gas. Selain itu, PGN juga menghadapi tantangan terkait perubahan keekonomian lapangan gas baru yang menyebabkan kenaikan harga gas.
Baca lebih lajut »

Harga Pangan Turun di Pasar NasionalHarga Pangan Turun di Pasar NasionalBadan Pangan Nasional (Bapanas) melaporkan penurunan harga pangan di pasar nasional. Berdasarkan data Panel Harga Bapanas, harga cabai rawit merah dan bawang putih bonggol turun secara signifikan. Harga beras premium mengalami kenaikan, sementara beras medium dan beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog turun. Komoditas sayuran seperti bawang merah, bawang putih bonggol, cabai merah keriting, dan cabai rawit merah juga mengalami penurunan harga. Harga daging sapi murni turun, sedangkan harga daging ayam ras dan telur ayam ras naik dan turun, masing-masing. Harga minyak goreng kemasan sederhana dan curah turun, gula konsumsi naik, dan harga tepung terigu curah dan non-curah turun. Harga jagung di tingkat peternak naik.
Baca lebih lajut »

PGN Catat Pertumbuhan Pendapatan 5% di Tengah Penurunan MarginPGN Catat Pertumbuhan Pendapatan 5% di Tengah Penurunan MarginPT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mencatatkan pertumbuhan pendapatan 5% hingga mencapai US$ 2,8 miliar di September 2024, meskipun terdampak penurunan margin akibat kebijakan harga gas bumi tertentu (HGBT).
Baca lebih lajut »

PGN Genjot Pemanfaatan Gas Bumi untuk Kebutuhan DomestikPGN Genjot Pemanfaatan Gas Bumi untuk Kebutuhan DomestikPT Perusahaan Gas Negara (PGN) berkomitmen untuk meningkatkan penggunaan gas bumi untuk kebutuhan domestik, mengingat emisi pembakaran gas lebih rendah dibandingkan bahan bakar fosil lain. Pada tahun 2024, PGN berhasil menyalurkan gas sebesar 860 BBTUD dengan transmisi gas mencapai 1.400 mmscfd. 58% dari penyaluran gas tersebut masuk dalam Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT), yang berdampak positif pada peningkatan gross margin perusahaan. PGN mencatat pendapatan US$ 2,8 miliar, laba US$ 263 juta, dan Ebitda US$ 852 juta pada September 2024, masing-masing tumbuh 5%, 33%, dan 5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. PGN juga mengembangkan bisnis baru seperti LNG trading untuk meningkatkan daya saing.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-12 21:18:46