Gencatan senjata antara Israel dan Hamas dijadwalkan mulai berlaku pada Minggu pagi dengan fokus awal pertukaran tahanan dan sandera.
Keluarga dan teman-teman dari sekitar 240 sandera yang ditawan Hamas di Gaza meminta Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk melakukan gencatan senjata dan membawa para sandera pulang dalam demonstrasi di Tel Aviv, Israel , Selasa, 21 November 2023.
Sebagai bagian dari perjanjian, Israel akan membebaskan 737 tahanan Palestina dalam tahap awal. Sebagai gantinya, Hamas sepakat untuk membebaskan total 33 sandera secara bertahap. Tim teknis akan memprioritaskan perbaikan jalan yang menghubungkan sisi Mesir dan Palestina. Namun, bantuan kemanusiaan dan evakuasi medis baru akan diizinkan melintasi perbatasan ini pada Senin . Mereka akan bekerja sama dengan Otoritas Palestina untuk memantau pergerakan warga yang kembali ke rumah mereka di wilayah utara Gaza.Koordinasi operasional akan dilakukan melalui tiga pusat kendali yang berlokasi di Kairo, Al Arish di Sinai Utara, dan Gaza Selatan.
Dalam pernyataannya, Hamas menegaskan bahwa prioritas utama setelah gencatan senjata adalah mengakhiri pengepungan Gaza dan memulai rekonstruksi wilayah yang hancur.
Hamas Palestina Gencatan Senjata Gencatan Senjata Israel Hamas Pertukaran Tahanan Palestina
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Hamas Tetap Konsisten pada Tuntutannya, Israel dan Hamas Saling Menuduh dalam Upaya Gencatan SenjataPerundingan gencatan senjata antara Hamas dan Israel menghadapi jalan buntu, dengan kedua belah pihak saling menuduh atas kegagalan mencapai kesepakatan. Hamas menuntut penghentian serangan Israel dan penarikan pasukannya dari Gaza sebagai syarat pembebasan sandera, sementara Israel bersikeras bahwa Hamas harus dibubarkan sebagai syarat untuk gencatan senjata.
Baca lebih lajut »
Israel dan Hamas Sepakat Gencatan Senjata Selama 6 MingguIsrael dan Hamas mencapai kesepakatan gencatan senjata selama enam minggu yang akan mulai berlaku pada Minggu (19/1). Kesepakatan tersebut mencakup pertukaran sandera Israel dan tahanan Palestina, serta pergerakan bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Baca lebih lajut »
Gencatan Senjata Hamas-Israel Di Jalur Gaza Berlaku Minggu PagiGencatan senjata antara Hamas dan Israel di Jalur Gaza akan berlaku efektif mulai Minggu (19/1/2025) pukul 08.30 waktu setempat. Kesepakatan ini, yang dimediasi oleh Qatar, Amerika Serikat, dan Mesir, menandai berakhirnya perang selama 15 bulan. Gencatan senjata akan berlangsung dalam beberapa tahap, dimulai dengan pembebasan sandera secara bertahap dalam 42 hari.
Baca lebih lajut »
Gencatan Senjata Tahap Pertama Israel-Hamas Dimulai MingguGencatan senjata dan pembebasan sandera tahap pertama antara Israel dan Hamas akan dijalankan pada Minggu (19/1/2025). Meski demikian, masa depan proses perdamaian masih penuh tanda tanya karena terdapat perbedaan pendapat antara kelompok ekstrem di Israel dan faksi-faksi pejuang Palestina. Gencatan senjata tahap 1 ini berlangsung selama 42 hari dan mencakup pembebasan 33 sandera perempuan oleh Hamas dan 737 tahanan Palestina oleh Israel.
Baca lebih lajut »
Kabinet Israel Belum Menyetujui, Gencatan Senjata Hamas-Israel TerancamNetanyahu menuduh Hamas mengubah-ubah kesepakatan. Hamas membantah dan balas menuduh Netanyahu membuat-buat alasan.
Baca lebih lajut »
Gencatan Senjata Israel-Hamas: Masa Depan Gaza dan Peringatan dari Menteri IsraelGencatan senjata antara Israel dan Hamas telah dicapai, namun masa depan pemerintahan Gaza masih ambigu. Israel menyatakan akan bekerja sama dengan warga Palestina lokal, tetapi belum ada rencana konkret. Media Israel melaporkan rencana militer Israel untuk menduduki wilayah Gaza dan penarikan bertahap dari daerah kantong. Palang Merah siap membantu pelaksanaan gencatan senjata, termasuk memulangkan para sandera dan mengirimkan bantuan ke Gaza. Menteri Israel memperingatkan pengunduran dirinya jika perjanjian gencatan senjata diratifikasi. Hamas berterima kasih kepada Iran dan kelompok perlawanan yang didukungnya. Sementara itu, serangan Israel di Tepi Barat terus berlanjut, menuai kecaman dari Haaretz.
Baca lebih lajut »