Artikel ini membahas tentang risiko meminjam dana pinjaman online (pinjol) dan solusi jika mengalami gagal bayar.
Meminjam dana pinjaman online (Pinjol) seringkali berujung terlilit utang karena bunga yang tinggi. Namun, banyak orang tetap menggunakan pinjol karena dianggap solusi cepat dan mudah mendapatkan uang. Jika tidak mampu membayar utang pinjol, Anda akan masuk ke dalam kategori gagal bayar , yang berpengaruh pada peluang untuk mengambil pinjaman lain. Menurut aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), bunga pinjaman maksimal 0,8% per hari dan denda keterlambatan maksimal 100% dari total pokok pinjaman.
Misalnya, seseorang meminjam Rp 2,5 juta, jika tak mampu membayar tagihan, maka harus membayar maksimal Rp 5 juta. Jika mengalami gagal bayar, beberapa solusi dapat dilakukan seperti restrukturisasi. Restrukturisasi adalah upaya yang dilakukan terhadap nasabah yang kesulitan membayar tagihan dengan memberikan keringanan dalam membayar cicilannya. Nasabah bisa menegosiasikan dengan pihak pemberi pinjol untuk memperoleh keringanan, seperti pengurangan suku bunga, perpanjangan tenor, pengurangan tunggakan pokok, serta penambahan fasilitas kredit. Jika mengalami gagal bayar, disarankan untuk tidak mengambil pinjaman lain untuk membayar utang sebelumnya, karena akan menambah jumlah utang. Sebagai gantinya, nasabah dapat menjual aset atau barang berharga yang dimiliki
PINJOL UTANG GAGAL BAYAR RESTRUKTURISASI SOLUSI
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Kapan Teror Debt Collector Pinjol Berhenti Kejar Nasabah Gagal Bayar?Penagihan utang kerap menjadi momok bagi nasabah pinjaman online (pinjol)
Baca lebih lajut »
Nasabah Pinjol Gagal Bayar, Sampai Kapan Dikejar Debt Collector?Penagihan utang kerap menjadi momok bagi nasabah pinjaman online (pinjol) fintechpeer to peer (P2P) lending gagal bayar.
Baca lebih lajut »
Walau Banyak Aduan Terkait Pinjol, di Yogyakarta Pengakses Pinjol Tetap TumbuhDari total pengaduan konsumen secara walk in termasuk di dalamnya terdapat 212 pengaduan konsumen terkait investasi ilegal dan pinjaman online ilegal di DIY
Baca lebih lajut »
Pinjol Hambat Penjualan Rumah, 40 Persen KPR GagalAsosiasi pengembang real estate Indonesia (REI) mencatat 40 persen pengajuan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) gagal akibat skor kredit yang kurang baik akibat penggunaan Pinjol. Nilai pinjaman yang relatif kecil terlilit bunga yang tinggi dari peer-to-peer lending. REI mendesak OJK untuk melakukan intervensi.
Baca lebih lajut »
Yellen: Belum Perlu Tindakan Luar Biasa untuk Cegah Gagal Bayar Utang AmerikaJika Amerika gagal bayar (default) utang, kemungkinan besar akan menimbulkan konsekuensi yang berat.
Baca lebih lajut »
MUI: Pinjol Konsumtif Harus Ditutup, Kembalikan Menjadi ProduktifMUI menyatakan pinjol ilegal harus ditutup dan pinjol berizin dengan bunga tinggi perlu dievaluasi dan diberi sanksi. Lukmanul Hakim, anggota MUI, menyebut pinjol konsumtif merugikan masyarakat dan banyak menimbulkan permasalahan sosial, ekonomi, hukum, dan rusaknya mental. Ia mengusulkan untuk menghentikan layanan pinjol konsumtif dan kembali ke pinjol produktif dengan margin bunga yang tidak terlalu tinggi.
Baca lebih lajut »