Terapi plasma untuk merawat pasien covid-19 masih pro kontra.
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Badan Pengawas Obat dan Makanan AS telah memberikan izin darurat untuk penggunaan plasma guna merawat pasien virus corona. Persetujuan ini terjadi setelah Presiden Donald Trump dan Gedung Putih menuduh badan tersebut menghalangi perilisan vaksin.
Teknik ini menggunakan plasma darah yang kaya antibodi dari orang-orang yang sembuh dari Covid-19 dan telah digunakan pada lebih dari 70 ribu orang di AS. FDA telah menyetujui penggunaan transfusi plasma pada pasien virus corona dalam kondisi tertentu, seperti mereka yang sakit parah atau ikut serta dalam uji klinis.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
BPOM AS Izinkan Penggunaan Plasma Darah untuk Pasien Covid-19Bukti awal menunjukkan plasma darah dapat menurunkan angka kematian dan meningkatkan kesehatan pasien Covid-19.
Baca lebih lajut »
Darurat, AS Izinkan Terapi Plasma Darah untuk Obati Pasien Virus CoronaTrump menyebut tingkat keberhasilannya luar biasa, tapi sejumlah pakar memperingatkan akan ada efek samping.
Baca lebih lajut »
Ada Tekanan Politik, FDA Akhirnya Setujui Pengobatan Covid-19 dengan Plasma meski Masih Diragukan - Tribunnews.com
Baca lebih lajut »
Biden Siap Tutup AS untuk Menghentikan Penyebaran Covid-19
Baca lebih lajut »
Banyak Hoaks Soal COVID-19, Ini Tips dari Dokter untuk MengenalinyaDokter dari Tim Pakar Satgas COVID-19 memberikan beberapa tips bagi masyarakat untuk mengenali informasi hoaks
Baca lebih lajut »