Eksperimen Perekaman Citra Tanpa Kamera dan Realitas yang Terdistorsi

Fotografi Berita

Eksperimen Perekaman Citra Tanpa Kamera dan Realitas yang Terdistorsi
Kolom FotografiSeni FotografiScanography
  • 📰 hariankompas
  • ⏱ Reading Time:
  • 86 sec. here
  • 9 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 59%
  • Publisher: 70%

Realitas fotografi tidaklah universal. Gagasan, media perekam, serta penyajian sebuah foto menjadi pembedanya.

yang dieditori oleh Scott Walden, saya menemukan pernyataan yang menarik karena mengingatkan saya tentang perdebatan mengenai fotografi dan realitas. Pernyataan itu ada dalam esai berjudul ”Transparent Pictures: On the Nature of Photographic Realism” yang ditulis oleh Kendall L Walton di dalam buku tersebut. Kata Walton, André Bazin, , menganggap bahwa foto sebagai sesuatu yang sangat realistis.

Guna membentangkan perspektif argumen di atas, tulisan ini akan membahas mengenai eksperimen fotografis yang lakukan oleh Fikri Abdullah, seorang mahasiswa Program Studi Fotografi, Jurusan Fotografi, Fakultas Seni Media Rekam , Institut Seni Indonesia Yogyakarta, angkatan 2020. Pada semester gasal lalu, ia berhasil menyelesaikan skripsi penciptaan foto berjudul. Obyek material untuk proyek ini ialah obyek alam, yaitu tumbuhan.

Selain peralatan, hal yang juga patut diamati ialah pemilihan obyeknya. Secara tegas disebutkan bahwa obyek-obyeknya ialah tumbuhan. Namun, ternyata tumbuhan tersebut berada dalam dimensi yang berbeda karena alasan personal yang menjadi bagian dari kehidupan Fikri. Menilik ke dua paragraf awal tulisan ini, meskipun faktanya tumbuhan yang menjadi obyek foto itu benar-benar ada, kehadirannya diiringi prasangka pribadi.

yang dieditori oleh Scott Walden, saya menemukan pernyataan yang menarik karena mengingatkan saya tentang perdebatan mengenai fotografi dan realitas. Pernyataan itu ada dalam esai berjudul ”Transparent Pictures: On the Nature of Photographic Realism” yang ditulis oleh Kendall L Walton di dalam buku tersebut. Kata Walton, André Bazin, , menganggap bahwa foto sebagai sesuatu yang sangat realistis.

Guna membentangkan perspektif argumen di atas, tulisan ini akan membahas mengenai eksperimen fotografis yang lakukan oleh Fikri Abdullah, seorang mahasiswa Program Studi Fotografi, Jurusan Fotografi, Fakultas Seni Media Rekam , Institut Seni Indonesia Yogyakarta, angkatan 2020. Pada semester gasal lalu, ia berhasil menyelesaikan skripsi penciptaan foto berjudul. Obyek material untuk proyek ini ialah obyek alam, yaitu tumbuhan.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

hariankompas /  🏆 8. in İD

Kolom Fotografi Seni Fotografi Scanography Novan Jemmi Andrea X-Hide-Give-Me-Perspective Utama

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Perekaman Biometrik Syarat Penting Jemaah Haji PidiePerekaman Biometrik Syarat Penting Jemaah Haji PidieKakan Kemenag Pidie, Abdullah AR, menekankan pentingnya perekaman biometrik yang benar untuk jemaah haji 1446 H/2025. Hal ini merupakan syarat penting dan terkait keimigrasian Indonesia-Arab Saudi. Ia menyarankan jemaah untuk berkomunikasi dengan petugas dan melakukan perekaman secara mandiri jika merasa mampu. Ia juga mengimbau agar jemaah menghindari kesalahan seperti merekam foto wajah sendiri dan sidik jari orang lain, yang dapat mengakibatkan deportasi.
Baca lebih lajut »

Titik Hampa dan ”Cucian Basah”Titik Hampa dan ”Cucian Basah”Astacita tidak boleh selamanya menjadi desiderata (”das Sollen”), tetapi harus diwujudkan menjadi realitas (”das Sein”).
Baca lebih lajut »

Realitas dan harapan di balik penurunan angka kemiskinanRealitas dan harapan di balik penurunan angka kemiskinanDi sebuah wilayah yang perlahan mulai bangkit dari keterpurukan ekonomi, rilis data statistik sering kali menjadi kabar yang dinanti untuk melihat indikator ...
Baca lebih lajut »

Sekolah Unggulan vs. Sekolah Rakyat: Antara Impian dan RealitasSekolah Unggulan vs. Sekolah Rakyat: Antara Impian dan RealitasRencana pemerintah untuk mendirikan sekolah unggulan menuai pro dan kontra. Di satu sisi, diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Di sisi lain, terdapat kekhawatiran bahwa hal ini justru memperlebar kesenjangan akses pendidikan yang sudah ada. Kondisi ini dihadapkan dengan fakta bahwa akses pendidikan di Indonesia belum merata dan banyak anak yang belum dapat mengakses pendidikan. Apakah sekolah unggulan solusi atau justru masalah?
Baca lebih lajut »

Gelontorkan Rp 48,8 Triliun untuk IKN Tahap II, Prabowo Disebut Hadapi Dua RealitasGelontorkan Rp 48,8 Triliun untuk IKN Tahap II, Prabowo Disebut Hadapi Dua RealitasLebih lanjut, Trubus menjelaskan bahwa kondisi ini memaksa pemerintah mempercepat pembangunan fasilitas publik di IKN, seperti gedung pemerintahan dan perumahan bagi aparatur negara.
Baca lebih lajut »

Kekerasan Seksual Di Era Digital: Penjara Digital dan Distorsi RealitasKekerasan Seksual Di Era Digital: Penjara Digital dan Distorsi RealitasBerita ini membahas tentang dampak kekerasan seksual di era digital, khususnya bagaimana media sosial memperparah penderitaan korban. Tulisan ini memaparkan konsep 'penjara digital' dan 'distorsi realitas' yang terjadi akibat algoritma media sosial.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-15 06:38:01