Rencana pemerintah untuk mendirikan sekolah unggulan menuai pro dan kontra. Di satu sisi, diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Di sisi lain, terdapat kekhawatiran bahwa hal ini justru memperlebar kesenjangan akses pendidikan yang sudah ada. Kondisi ini dihadapkan dengan fakta bahwa akses pendidikan di Indonesia belum merata dan banyak anak yang belum dapat mengakses pendidikan. Apakah sekolah unggulan solusi atau justru masalah?
Rencana pemerintah untuk mendirikan sekolah unggulan menuai pro dan kontra di tengah kondisi akses pendidikan yang belum merata di Indonesia. Menteri Pendidikan Tinggi (Mendikti) Satryo Brodjonegoro dan Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, mengungkapkan rencana ini. Kelompok pendukung berpendapat bahwa sekolah unggulan dapat meningkatkan kualitas pendidikan nasional, sementara kelompok penentang menilai justru memperlebar kesenjangan akses pendidikan .
Data dari Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) tahun 2024 menunjukkan bahwa terdapat 3.094.063 anak yang tidak sekolah di Indonesia. Angka ini menggambarkan kesenjangan yang masih lebar dalam dunia pendidikan, baik dari segi ekonomi, geografis, maupun sosial. Di tengah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, ketidakmampuan sebagian anak mengakses pendidikan menunjukkan perlunya kebijakan pemerintah yang lebih inklusif. Pemerintah harus memastikan setiap anak Indonesia, tanpa terkecuali, memiliki akses pendidikan seperti yang tertera dalam Undang-Undang. Pendidikan dianggap sebagai kunci strategis dalam meningkatkan martabat kehidupan, terutama pada individu. Untuk mewujudkannya, pemerintah perlu merancang program pendidikan yang inklusif, termasuk penyediaan sekolah berkualitas di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Dengan menciptakan akses pendidikan untuk semua, Indonesia dapat membangun generasi yang mampu berkontribusi positif bagi pembangunan sosial, ekonomi, dan kemajuan bangsa. Sekolah unggulan seringkali diidentikkan dengan fasilitas terbaik, tenaga pendidik berkualitas, dan kurikulum maju. Namun, model ini cenderung eksklusif bagi kelompok dengan kemampuan finansial dan sosial lebih baik. Sebaliknya, sekolah rakyat dianggap sebagai pilihan bagi mereka yang kurang mampu, dengan fasilitas seadanya. Perbedaan pelayanan antara sekolah unggulan dan sekolah rakyat juga tampak jelas dalam kualitas fasilitas, kompetensi tenaga pendidik, kurikulum, dan akses terhadap sumber pembelajaran. Sekolah unggulan umumnya dilengkapi fasilitas modern dan canggih, guru kompeten, serta kurikulum yang dirancang optimal. Di sisi lain, pelayanan untuk sekolah rakyat cenderung terbatas. Mereka menghadapi keterbatasan sarana dan prasarana, seperti laboratorium, perpustakaan, dan akses teknologi pembelajaran. Jumlah guru berkualifikasi tinggi juga lebih sedikit, dan proses pengajaran cenderung fokus pada materi dasar tanpa banyak mengembangkan potensi siswa. Kondisi ini menciptakan jurang kesenjangan yang semakin tajam, yang pada akhirnya berdampak pada kualitas pendidikan. Rencana pemerintah ini justru menciptakan stratifikasi dalam dunia pendidikan, sementara UUD 1945 Pasal 31 Ayat 3 menegaskan pemerintah untuk mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang mencerdaskan kehidupan bangsa
Sekolah Unggulan Sekolah Rakyat Kesenjangan Pendidikan Akses Pendidikan Kebutuhan Pendidikan
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sekolah-Sekolah Ini Diwacanakan Jadi SMA Unggulan Garuda, Ada Sekolah Impianmu?Sekolah-Sekolah Ini Diwacanakan Jadi SMA Unggulan Garuda, Ada Sekolah Impianmu?
Baca lebih lajut »
Jangan Bergantung pada Sekolah Unggulan, Bangun Kultur Sains dan Teknologi di Semua SekolahPenyiapan talenta unggul Indonesia dalam bidang sains dan teknologi diharapkan tidak mengandalkan sekolah unggulan.
Baca lebih lajut »
Mengkritisi Wacana Pembangunan SMA Unggulan dan Sekolah RakyatMembenahi sekolah yang sudah ada jauh lebih baik daripada membangun sekolah unggulan atau sekolah rakyat yang baru.
Baca lebih lajut »
SMA Taruna Nusantara: Sekolah Unggulan Berbasis Semi-MiliterSMA Taruna Nusantara, sekolah menengah atas unggulan dengan pendekatan semi-militer, memiliki reputasi tinggi dengan banyak alumni yang berhasil menjadi pejabat di TNI dan Polri, bahkan menduduki posisi penting di Kabinet Presiden.
Baca lebih lajut »
Indonesia Siapkan Sekolah Unggulan Garuda untuk Talenta Sains dan TeknologiPemerintah Indonesia akan membuka Sekolah Unggulan Garuda untuk membangkitkan talenta di bidang sains, teknologi, teknik, seni, dan matematika (STEAM). Sekolah ini akan menerapkan kurikulum khusus dan seleksi ketat untuk menyiapkan siswa untuk berprestasi di perguruan tinggi ternama di dunia.
Baca lebih lajut »
Kritik Terhadap Sekolah Unggulan Garuda, Kesenjangan PendidikanSeorang pengamat pendidikan, Ubaid, mengkritik rencana pembentukan Sekolah Unggulan Garuda yang dianggap akan menciptakan kesenjangan baru dalam pendidikan. Ia berpendapat bahwa sekolah unggulan hanya akan menjadi stigma bagi sekolah non-unggulan.
Baca lebih lajut »