Penyandang Tuli bagikan kisah tak menyenangkan saat ikuti UTBK, Kemenkumham beri tanggapan.
Nasib malang menimpa penyandang disabilitas sensorik rungu atau Tuli bernama Naufal Athallah. Ia adalah salah satu peserta Ujian Tuli s Berbasis Komputer yang mengalami hal tidak menyenangkan saat menjalani tes di Universitas Indonesia .
“Halo guys gue mau klarifikasi tentang masalah ordal pake alat di telinga. Kemarin pas UTBK ada yang ngomongin gue, ngeliatin gue karena gue pake alat bantu dengar ya di telinga dan takutnya mereka ngira kalau gw penjoki UTBK, padahal gue tunarungu,” tulis Naufal dalam sebuah utas dikutip Senin . 'Selama ujian gue enggak denger apa-apa dan enggak fokus sumpah. Alhasil gue belum rezeki di SNBT,” kenangnya.Kemenkumham Angkat BicaraKisah Naufal yang viral kini mendapat perhatian dari Kemenkumham. Menurut Direktur Jenderal HAM Kemenkumham, Dhahana Putra, apa yang menimpa Naufal akan menjadi bahasan bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi .
'Dapat kami sampaikan, pencopotan ABD Naufal tidak senapas dengan komitmen dan semangat pemerintah untuk mendorong pemenuhan serta penghormatan HAM bagi para penyandang disabilitas di dunia pendidikan Tanah Air,' terangnya.Penyandang Disabilitas Butuh Pendidikan yang Setara dan InklusifKejadian ini dinilai bertolak belakang dengan citra Indonesia yang dikenal sebagai negara pendukung Konvensi Hak-Hak Penyandang Disabilitas .
Salah satu bentuk upaya pemerintah, lanjutnya, yaitu dengan masuknya penyandang disabilitas ke dalam kelompok sasaran di Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia. Pentingnya Penghormatan Hak Penyandang DisabilitasSayangnya, apa yang menimpa Naufal menunjukkan masih adanya kalangan masyarakat yang belum memahami pentingnya penghormatan HAM bagi penyandang disabilitas.
UTBK Abd Alat Bantu Dengar Tuli Penyandang Tuli Tunarungu Tunarungu Utbk Naufal Viral SNBT
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Ditjen HAM Respons Penyandang Tuli Diminta Copot ABD saat UTBKDitjen HAM Kemenkumham merespons soal penyandang tuli bernama Naufal Athallah yang diminta mencopot ABD saat mengikuti UTBK Seleksi Nasional pada 14 Mei lalu.
Baca lebih lajut »
Ditjen HAM soal Siswa Tuli Diminta Copot ABD saat UTBK: Tak Senapas dengan Komitmen Penghormatan HAMDitjen HAM Kemenkumham merespons terkait kejadian seorang siswa penyandang tuli diminta untuk mencopot ABD saat mengaikuti UTBK pada 14 Mei 2024.
Baca lebih lajut »
Penyandang Tuli di Indonesia Masih Hadapi Diskriminasi Gender Hingga Kekerasan SeksualKomnas Perempuan melaporkan di 2023 terdapat 105 kasus kekerasan terhadap perempuan penyandang disabilitas. Tak terkecuali penyandang tuli.
Baca lebih lajut »
Disabilitas: Penyandang Tuli copot alat bantu dengar saat ujian seleksi universitas karena dicurigai jokiAlat bantu dengar (ABD) adalah 'penyelamat hidup' bagi penyandang disabilitas Tuli. Alat ini membuat mereka bisa mendengar, bisa mengobrol tanpa bahasa isyarat, dan memahami keadaan.
Baca lebih lajut »
Kemenkumham Soroti Kasus Peserta UTBK Tunarungu Dipaksa Copot ABD dan Dicurigai JokiKemenkumham menyayangkan kasus peserta tunarungu UTBK yang dipaksa melepas ABD sebelum ujian. Menurutnya, hal itu membatasi akses disabilitas.
Baca lebih lajut »
Sayangkan Pencopotan Alat Bantu Dengar Tunarungu saat Seleksi UTBK, Kemenkumham Sebut Masih Banyak Tak Paham HAMPelarangan penggunaan ABD membatasi akses penyandang disabilitas tunarungu untuk mendapatkan hak pendidikan yang setara dan inklusif.
Baca lebih lajut »