Disabilitas: Penyandang Tuli copot alat bantu dengar saat ujian seleksi universitas karena dicurigai joki

Indonesia Berita Berita

Disabilitas: Penyandang Tuli copot alat bantu dengar saat ujian seleksi universitas karena dicurigai joki
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 BBCIndonesia
  • ⏱ Reading Time:
  • 117 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 50%
  • Publisher: 50%

Alat bantu dengar (ABD) adalah 'penyelamat hidup' bagi penyandang disabilitas Tuli. Alat ini membuat mereka bisa mendengar, bisa mengobrol tanpa bahasa isyarat, dan memahami keadaan.

Penyandang disabilitas Tuli, Naufal Athallah, terpaksa melepaskan alat bantu dengarnya saat mengikuti ujian seleksi universitas karena mengaku disuruh panitia dan bahkan dicurigai sebagai joki.

Pihak Universitas Indonesia yang menjadi tempat berlangsungnya ujian tulis berbasis komputer itu mengatakan bahwa tes yang dijalani Naufal bersifat visual, "sehingga seorang peserta tuna rungu tidak membutuhkan asistensi atau bantuan apa pun. Semua instruksi ujian ditampilkan di layar," kata Kepala Humas UI, Amelita Lusia.

”Saya berharap di SNBT. Jangan sampai di mandiri soalnya biayanya mahal. Dari SNBT saya berjuang dan semangat belajar untuk masuk PTN yang saya impikan,” katanya.Siswa kelas 12 SMK di Tangerang Selatan itu bercerita, saat pendaftaran SNBT tidak ada opsi bagi penyandang tunarungu, tapi hanya untuk tunanetra dan tunadaksa. ”Panitia bilang kalo tidak ada opsi tidak usah diklik,” katanya.Tiba saatnya hari ujian datang. Naufal menunggu di luar ruang UTBK.

Kini, Naufal belum mendapatkan kampus idamannya melalui jalur SNBT. Walaupun kecewa, dia terus berusaha untuk menggapai mimpinya.“Semoga ke depannya lebih baik sistemnya, mempermudah penyandang disabilitas tunarungu bisa ikut ujian UTBK dan menggunakan ABD nanti,“ kata Naufal. Selain cuitan dukungan, beberapa akun juga berharap apa yang dialami oleh Naufal dapat menjadi bahan evaluasi pelaksanaan UTBK, seperti adanya warna tempat duduk yang dibedakan, dan penanda-penanda lain untuk menunjukkan bahwa alat bantu dipakai dengan izin.

”ABD itu kan sangat vital, kok bisa sampai terjadi seperti itu? Kami sebagai organisasi disabilitas melihatnya merasa terlalu direndahkan, dilecehkan,” katanya. Senada, Cristophorus Budidharma, penyandang Tuli, mengatakan apa yang dialami oleh Naufal merupakan satu dari beragam masalah mengakar yang dihadapi oleh penyandang Tuli di Indonesia.

Dia pun mengatakan sering menyaksikan bahwa “banyak Tuli pengguna ABD selalu dianggap bohong ataupun pura-pura Tuli, padahal mereka itu benar-benar Tuli,” katanya. Padahal, katanya, telah ada Peraturan Mendikbud Ristek No. 48 Tahun 2023 tentang Akomodasi yang Layak untuk Peserta Didik Penyandang Disabilitas pada Satuan Pendidikan Anak Usia Dini Formal, Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah, dan Pendidikan Tinggi, selain juga UU Nomor 8 Tahun 2016, yang melindungi penyandang disabilitas.“Ini mengamanatkan untuk diberikan modifikasi dan penyesuaian yang tepat kepada peserta didik ataupun calon mahasiswa,“ katanya.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

BBCIndonesia /  🏆 42. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Selma UB Jalur Penyandang Disabilitas, Ini Syarat dan Cara DaftarnyaSelma UB Jalur Penyandang Disabilitas, Ini Syarat dan Cara DaftarnyaSeleksi Mandiri Penyandang Disabilitas (SMPD) adalah seleksi penerimaan mahasiswa baru Universitas Brawijaya bagi penyandang disabilitas.
Baca lebih lajut »

Dinsos Jaksel salurkan 106 alat bantu fisik ke penyandang disabilitasDinsos Jaksel salurkan 106 alat bantu fisik ke penyandang disabilitasSuku Dinas Sosial Kota Administrasi Jakarta Selatan menyalurkan sebanyak 106 alat bantu fisik kepada penyandang disabilitas untuk meningkatkan ...
Baca lebih lajut »

Penyandang Tuli di Indonesia Masih Hadapi Diskriminasi Gender Hingga Kekerasan SeksualPenyandang Tuli di Indonesia Masih Hadapi Diskriminasi Gender Hingga Kekerasan SeksualKomnas Perempuan melaporkan di 2023 terdapat 105 kasus kekerasan terhadap perempuan penyandang disabilitas. Tak terkecuali penyandang tuli.
Baca lebih lajut »

Teman Tuli Cerita Beratnya Jadi Perempuan Disabilitas di Indonesia, Diskriminasi dan Patriarki!Teman Tuli Cerita Beratnya Jadi Perempuan Disabilitas di Indonesia, Diskriminasi dan Patriarki!Ada diskriminasi secara struktural yang berangkat dari masyarakat, dari kebijakan dan dari keluarga.
Baca lebih lajut »

Inspiratif, Semangat Kerja Penyandang Disabilitas di Bandung Tempuh 25 Km Setiap Hari Demi Bantu KeluargaInspiratif, Semangat Kerja Penyandang Disabilitas di Bandung Tempuh 25 Km Setiap Hari Demi Bantu KeluargaPatut dicontoh, semangat kerja penyandang disabilitas asal Bandung yang rela tempuh jarak jauh untuk tingkatkan ekonomi keluarga.
Baca lebih lajut »

BAZNAS Fasilitasi Penyandang Disabilitas Tunanetra Akses Al-QuranBAZNAS Fasilitasi Penyandang Disabilitas Tunanetra Akses Al-QuranBAZNAS fasilitasi penyandang fisabilitas tunanetra akses Al-Quran
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-19 22:19:55