China: AS ‘Tidak Punya Hak’ Turut Campur di Laut China Selatan

Indonesia Berita Berita

China: AS ‘Tidak Punya Hak’ Turut Campur di Laut China Selatan
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 voaindonesia
  • ⏱ Reading Time:
  • 51 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 24%
  • Publisher: 63%

China pada Selasa (19/3) mengatakan AS “tidak punya hak” untuk turut campur di Laut China Selatan. Pernyataan ini dikemukakan juru bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian setelah Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan Washington tetap pada komitmennya untuk membela Filipina dari...

China pada Selasa mengatakan AS “tidak punya hak” untuk turut campur di Laut China Selatan. Pernyataan ini dikemukakan juru bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian setelah Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan Washington tetap pada komitmennya untuk membela Filipina dari serangan bersenjata di perairan yang disengketakan itu.

Dalam konferensi pers reguler di Beijing, Lin mengatakan, "AS bukan pihak dalam masalah Laut China Selatan dan tidak punya hak untuk turut campur dalam masalah maritim antara China dan Filipina.” Blinken berada di ibu kota Filipina, Manila, sebagai bagian dari lawatan singkat ke Asia guna memperkuat dukungan AS untuk sekutu-sekutu regionalnya dalam menghadapi China. Ini adalah lawatan kedua Blinken ke Manila sejak Presiden Ferdinand Marcos Jr. menjabat pada tahun 2022.

"China akan terus mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk dengan tegas membela kedaulatan teritorial, hak-hak maritim dan kepentingannya, serta menegakkan perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan,” tambahnya. Beijing mengklaim hampir seluruh wilayah Laut China Selatan – jalur penting bagi perdagangan global – dengan mengesampingkan klaim yang saling bersaingan dari beberapa negara Asia Tenggara, termasuk Filipina, dan putusan internasional yang menetapkan sikap China itu tidak berdasar.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

voaindonesia /  🏆 15. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Ketegangan Meningkat di Perbatasan China-Taiwan Laut China SelatanKetegangan Meningkat di Perbatasan China-Taiwan Laut China SelatanPada Februari, patroli China meningkat setelah terjadi kecelakaan fatal kapal berawak di Laut China Selatan.
Baca lebih lajut »

RI dinilai punya pengaruh redam konflik Laut China SelatanRI dinilai punya pengaruh redam konflik Laut China SelatanPengamat militer dan Co-Founder Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi menilai Indonesia punya pengaruh kuat di Asia untuk meredam ...
Baca lebih lajut »

Dubes RI : diplomasi ujung tombak atasi konflik Laut China SelatanDubes RI : diplomasi ujung tombak atasi konflik Laut China SelatanDuta Besar Republik Indonesia untuk Filipina Agus Widjojo menilai kekuatan diplomasi akan menjadi ujung tombak untuk mengatasi konflik di Laut China Selatan ...
Baca lebih lajut »

Perlunya Perlindungan Hukum Ekosistem Laut China SelatanPerlunya Perlindungan Hukum Ekosistem Laut China SelatanIndonesia Ocean Justice Initiative mengeluarkan laporan mengenai kerusakan lingkungan di Laut China Selatan akibat aktivitas sejumlah negara yang tidak bertanggung jawab. Pengerukan terumbu karang dan penangkapan ikan secara berlebihan menjadi penyebab kerusakan lingkungan di kawasan itu.
Baca lebih lajut »

Perusahaan Migas Ini Temukan 100 Juta Ton Minyak di Laut China SelatanPerusahaan Migas Ini Temukan 100 Juta Ton Minyak di Laut China SelatanPerusahaan besar minyak dan gas asal China, CNOOC Ltd menemukan cadangan baru di Laut China Selatan yang mengandung lebih dari 100 juta ton setara minyak.
Baca lebih lajut »

100 juta ton cadangan minyak dan gas ditemukan di Laut China Selatan100 juta ton cadangan minyak dan gas ditemukan di Laut China SelatanSebuah ladang minyak ditemukan di Laut China Selatan pada Jumat (8/3), dan ladang minyak itu memiliki cadangan terbukti minyak dan gas sebanyak 102 juta ton ...
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-19 07:08:06