Pemprov Bengkulu mendukung usulan perubahan nama Provinsi Bengkulu dari Bumi Rafflesia menjadi Bumi Merah Putih. Nama baru ini diharapkan dapat mencerminkan nilai perjuangan dan kebanggaan Bengkulu, serta mendorong kemajuan dan daya saing provinsi.
Sebutan Bumi Rafflesia yang selama ini melekat pada Provinsi Bengkulu akan berganti menjadi Bumi Merah Putih . Usulan dari Rektor Universitas Islam Negeri Fatmawati Soekarno (UIN FAS) Bengkulu itu diapresiasi oleh Pemprov Bengkulu dan dinilai sejalan dengan ide Gubernur Bengkulu terpilih Helmi Hasan . Perubahan nama tersebut dipertimbangkan karena 'Rafflesia' diambil dari nama Gubernur Jenderal Bengkulu pada masa Hindia Belanda, Sir Thomas Stamford Raffles.
Namanya sendiri digunakan untuk bunga Rafflesia arnoldii yang ditemukan di tanah Bengkulu. Rektor UIN FAS menilai nama tersebut berkaitan dengan masa penjajahan dan tidak mencerminkan nilai lokal Bengkulu. Untuk itulah judulnya diusulkan menjadi 'Bumi Merah Putih'. Nama merah putih sendiri diambil dari bendera merah putih dan mencerminkan nasionalisme.Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bengkulu Haryadi mengatakan gagasan penamaan Bengkulu sebagai Bumi Merah Putih sebelumnya juga pernah disampaikan oleh Gubernur Bengkulu terpilih, Helmi Hasan.Haryadi menjelaskan nama Bumi Merah Putih memiliki kaitan dengan sejarah berdirinya Provinsi ini serta lahirnya bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai putri terbaik Bengkulu, Ibu Fatmawati Soekarno berperan besar dalam menjahit Sang Saka Merah Putih. 'Inilah menjadi alasan kuat bagi kami mendukung gagasan pergantian ikon menjadi Bumi Merah Putih,' jelasHaryadi. Sementara itu, Gubernur terpilih Helmi Hasan mengungkapkan julukan Bengkulu sebagai Bumi Merah Putih diharapkan dapat menjadi energi positif yang mendorong kemajuan dan daya saing provinsi ini di masa depan. 'Alasan utama adalah karena simbol Rafflesia yang selama ini digunakan kurang tepat, mengingat bunga tersebut dikaitkan dengan masa penjajahan. Sebaliknya, Bumi Merah Putih mencerminkan nilai perjuangan dan kebanggaan Bengkulu,' papar Helmi, Kamis (30/1/2025).Helmi membandingkan perubahan nama ini dengan perubahan-perubahan yang pernah terjadi di daerah lain. Pada tahun 1527-1619, Sunda Kelapa berubah namanya menjadi Jayakarta. Lalu pada 1619, Jayakarta diubah namanya Menjadi Batavia oleh pemimpin VOC, Jan Pieterszoon Coen. Nama itu dipakai selama lebih dari 300 tahun. 'Pada tahun 1942 nama warisan kolonial ini diganti menjadi Jakarta sampai saat ini. Sekadar pembelajaran untuk masyarakat Bengkulu bahwasanya nama-nama warisan kolonial tidak akan abadi di pakai di negeri kita,' tegas Helmi. Lalu ada Papua yang dulunya bernama Nugini Belanda atau Nederlands Nieuw-Guinea. Oleh Soekarno, daerah itu diganti menjadi IRIAN (Ikut Republik Indonesia Anti-Netherland)
Bumi Rafflesia Bumi Merah Putih Provinsi Bengkulu Helmi Hasan Fatmawati Soekarno Nama Kolonial
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Program Makanan Bergizi Gratis di Bengkulu, Dilaksanakan di Enam Sekolah untuk 3.000 SiswaSekolah-sekolah tersebut lanjut dia meliputi TK Kartika II SDN 61 Kota Bengkulu SDN 73 Kota Bengkulu SMPN 6 Kota Bengkulu SMPN 14 Kota Bengkulu dan SMAN 4 Kota Bengkulu
Baca lebih lajut »
Daftar Nama Paling Banyak di KTP dan Nama Bayi Terpopuler pada 2024Nama-nama seperti Nurhayati dan Sutrisno jadi nama paling banyak dipakai di Indonesia. Namun, nama ini kontras dengan nama bayi terpopuler saat ini.
Baca lebih lajut »
Pergerakan Inti Bumi Terungkap Jadi Penyebab Rotasi Bumi Tak Selalu SamaPeneliti dari ETH Zürich berhasil mengungkap faktor lain yang menyebabkan perubahan kecil dalam rotasi Bumi, yaitu adanya pergerakan di inti bumi.
Baca lebih lajut »
Tren Pemberian Nama Unik dan Bahasa Asing di IndonesiaArtikel ini membahas tren pemberian nama unik dan asing yang semakin populer di Indonesia. Seiring perkembangan zaman, orangtua cenderung memberikan nama yang berbeda dari nama-nama umum, terkadang terinspirasi dari peristiwa, pekerjaan, atau bahkan nasionalisme. Penelitian menunjukkan penurunan drastis penggunaan nama umum sejak tahun 1950-an, di mana orangtua zaman sekarang lebih memilih nama yang menonjol dan individualistic. Tren ini juga terlihat pada penggunaan kosakata bahasa asing untuk nama anak, khususnya di perkotaan.
Baca lebih lajut »
Nama-nama yang Dilarang oleh Nabi Muhammad SAW untuk Diberikan pada AnakNabi Muhammad SAW mengajarkan pentingnya memberikan nama yang baik bagi anak-anak. Beberapa nama bahkan secara tegas dilarang beliau. Apa saja?
Baca lebih lajut »
Toyota Kembali ke Nama-Nama Lama untuk EV Masa DepanToyota akan meninggalkan sistem penamaan kode acak untuk kendaraan listrik (EV) mereka dan kembali menggunakan nama-nama dari katalog lama mereka. Direktur pemasaran dan pengembangan produk Toyota Eropa, Andrea Carlucci, mengonfirmasi hal ini dan mengatakan bahwa langkah ini merupakan upaya untuk merasionalisasi nama model dan membuat identifikasi lebih mudah untuk konsumen.
Baca lebih lajut »