Seorang penyandang tunanetra dan bekerja sebagai tukang pijat di mendirikan sekolah gratis bagi para ABK. Hal itu dilakukan untuk membantu para ABK.
Rumah Hebat Fathonah tersebut didirikannya sejak Mei 2009. Menurut Agus, dirinya hanya ingin membantu pendidikan para ABK.
Dirinya juga tidak memungut biaya sepeser dari para peserta didiknya. Biaya operasional ditanggungnya sendiri. tidak berbayar. Sementara pembiayaan dari uang pribadi saya. Mulai dari praktik apa dan kegiatan di mana biaya dari saya pribadi," katanya.Awalnya, Rumah Hebat Fathonah yang dikelola oleh Agus hanya memberikan pelajaran ilmu komputer dan agama.
Komputer yang digunakan saat itu pun tidak baru, namun memanfaatkan komputer bekas bantuan dari sejumlah teman.Halaman Selanjutnya
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Penyebar Video Terlarang Patok Biaya Langganan Grup Minimal Rp100 Ribu, Paling Mahal SebeginiPolisi mengungkap tiga pelaku penyebar video terlarang yang melibatkan anak di bawah umur mematok biaya langganan akses grup mulai Rp100.000 per bulan. videoterlarang
Baca lebih lajut »
Gaji ke-13 Senilai Rp28,82 T Dikucurkan untuk Dorong Daya Beli dan Biaya SekolahKementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan penyaluran gaji ke-13 yang dananya bersumber dari APBN dan APBD dengan nilai...
Baca lebih lajut »
Komisi II: Mahalnya Biaya Politik Sebabkan Calon Tunggal |Republika OnlineBiaya politik tinggi buat parpol tak berani bertaruh mengusung calon kepala daerah.
Baca lebih lajut »
Tanpa Dipungut Biaya, Begini Cara Mengurus Sertifikat Tanah Secara GratisTRIBUNJUALBELI.COM - Melalui program Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap (PTSL), Kementerian Agraria Tata Ruang dan Badan Pertnahan Nasional (ATR/BPN)…
Baca lebih lajut »
Aturan Menginap di Hotel Bagi Tamu yang Membawa Anak, Gratis atau Ada Tambahan Biaya? - Tribun TravelSeiring perkembangan zaman, banyak hotel di dunia kini ramah anak, salah satunya menghadirkan taman bermain.
Baca lebih lajut »