Program yang berlaku untuk 7 sektor industri tersebut telah berakhir pada 31 Desember 2024 lalu
Diketahui, program yang berlaku untuk 7 sektor industri tersebut telah berakhir pada 31 Desember 2024 lalu. Kekinian program direncanakan berlanjut.
Selain Airlangga, Prabowo turut memanggil Menteri Perindustrian Agus Gumiwang untuk menbahas hal yang sama.Ia juga mengonfirmasi perihal pembahasan perluasan sektor program HGBT.Sebelumnya, Agus Gumiwang mengaku menerima banyak keluhan dari industri terkait harga gas yang mahal. "Saya kira harus segera berlaku ya, karena pabrik harus berjalan. Jadi gas yang dibutuhkan itu tetap harus ada," ujarnya.
HGBT Airlangga Hartarto Harga Gas
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Harga Gas Bumi Murah Berlanjut untuk 7 Sektor IndustriMenteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengindikasikan kelanjutan harga gas bumi tertentu (HGBT) atau gas bumi murah untuk 7 sektor industri, yaitu pupuk, petrokimia, oleochemical, baja, keramik, kaca, dan sarung tangan karet. Meskipun kebijakan ini berakhir pada Desember 2024, Bahlil menyebut peluang penutupan harga gas murah untuk 7 sektor tersebut sangat besar. Untuk usulan tambahan sektor industri penerima harga gas murah, Kementerian ESDM masih menghitung secara ekonomis. Bahlil menekankan pentingnya pertimbangan nilai keekonomian dan potensi penerimaan negara agar tidak ada kebocoran anggaran. Setelah berakhirnya kebijakan HGBT pada 31 Desember 2024, industri penerima harga gas murah akan menggunakan kontrak Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) berdasarkan harga komersial. Aturan harga gas murah untuk tahun 2025 masih dalam tahap pertimbangan pemerintah, dengan mempertimbangkan pasokan gas dan penerimaan negara. Kelanjutan atau perluasan kebijakan HGBT akan diumumkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Baca lebih lajut »
Vladimir Putin Rapat dengan Perdana Menteri Slowakia Bahas Suplai Gas BumiVladimir Putin bertemu PM Robert Fico karena Slowakia bergantung pada gas Rusia yang melewati Ukraina.
Baca lebih lajut »
Kemungkinan Pemangkasan Penerima Harga Gas Bumi TertentuMenteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengindikasikan kemungkinan pemangkasan jumlah perusahaan atau industri yang menerima manfaat dari kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) sebesar US$ 6 per MMBTU. Kebijakan ini sebelumnya diperuntukkan untuk tujuh sektor industri. Bahlil menjelaskan bahwa pihaknya masih melakukan evaluasi terhadap industri penerima HGBT, mengingat terdapat 20 item persyaratan yang harus dipenuhi. Meskipun ada potensi pemangkasan, pemerintah belum mengambil keputusan final. Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas), Dadan Kusdiana, menyatakan bahwa kelanjutan atau perluasan kebijakan HGBT untuk sektor industri akan diputuskan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Baca lebih lajut »
Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) Dilanjutkan di 2025, Bahlil Lahadalia Minta Potensi Pendapatan Negara Tidak TerkorbankanMenteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan program Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) akan dilanjutkan pada tahun 2025. Namun, Bahlil menekankan agar program ini tidak mengorbankan potensi pendapatan negara yang diperkirakan mencapai Rp 67 triliun selama 2021-2024. Saat ini, ada usulan tambahan sektor industri penerima HGBT. Bahlil menekankan perlunya evaluasi ekonomi untuk memastikan program ini tidak mengorbankan pendapatan negara.
Baca lebih lajut »
Industri Keluhkan Harga Gas Bumi yang NaikMenteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan banyak industri mengeluhkan kenaikan harga gas bumi setelah berakhirnya program harga gas bumi tertentu (HGBT) US$6 per mmbtu pada 31 Desember 2024.
Baca lebih lajut »
Harga Gas Bumi Tertentu dan Transformasi Industri Manufaktur IndonesiaBerita ini membahas tentang program Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) yang memberikan harga gas murah untuk industri dan transformasi industri manufaktur Indonesia dengan peluncuran InovaKit.
Baca lebih lajut »