Ini penyebab di balik sulitnya DKI Jakarta menekan angka kemiskinan dan stunting.
Foto: Kepala Dinas DUKCAPIL Jakarta , Budi Awaluddin dalam dalam rapat kerja Forum Kerja Sama Daerah Mitra Praja Utama 2024 di Hotel Borobudur, Jakarta , Jumat . Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil DKI Jakarta Budi Awaluddin mengungkapkan penyebab di balik sulitnya menekan angka kemiskinan dan stunting di Jakarta .
Kemudian, pendatang ini semakin membebani Ibu Kota karena mereka yang datang tidak memiliki skill atau keterampilan tertentu.
Stunting Angka Kemiskinan Bansos Apbd
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Hanya Turun 0,1, Pemerintah Diminta Koreksi Target Capaian dan Kawal Intervensi StuntingKonsultan Penanganan Stunting Anung Sugihantono mengatakan pemerintah perlu mengoreksi target capaian penurunan angka stunting atau tengkes
Baca lebih lajut »
Tekan Stunting Kalsel Galakkan Program Bapak-Bunda Asuh Anak StuntingPemprov Kalimantan Selatan berusaha mengatasi tingginya angka stunting dengan melibatkan masyarakat dalam Program Bapak-Bunda Asuh Anak Stunting BAAS
Baca lebih lajut »
Penghasilan Orang Stunting 22% Lebih Rendah dari yang Tidak Stunting, Indonesia Emas Bisa Gagal?Hal ini berpengaruh pada tingkat kesejahteraan dan pendapatan perkapita daerah.
Baca lebih lajut »
BKKBN: Penghasilan Orang Stunting 22 Persen Lebih RendahBKKBN mengatakan pendapatan orang yang stunting lebih rendah dari mereka yang tidak stunting.
Baca lebih lajut »
Jokowi Bersyukur Angka Stunting Turun dari 37 Persen Menjadi 21 PersenPresiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pekerjaan rumah bidang kesehatan di Indonesia diantaranya penanganan stunting. Menurut dia, angka stunting memang saat ini sudah
Baca lebih lajut »
Jokowi Bilang Indonesia masih Punya PR Stasi Stunting hingga Angka KematianPresiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan sejumlah pekerjaan rumah (PR) terkait masalah kesehatan kepada Menteri Kesehatan Budi Gunadi
Baca lebih lajut »