Fraksi PAN menilai penanganan Covid-19 lebih jadi prioritas dari RUU Cipta Kerja.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah dan DPR sepakat agar pembahasan klaster ketenagakerjaan Rancangan Undang-undang Cipta Kerja ditunda. Anggota Baleg DPR Fraksi PAN Guspardi Gaus mendukung hal tersebut.
Selain itu, luasnya ruang lingkup dan banyaknya bagian yang akan dibahas dalam RUU Cipta Kerja menurutnya harus mendapatkan berbagai saran, masukan dan pandangan dari berbagai pihak. Namun ia menilai situasi yang terjadi saat ini belum memungkinkan untuk melakukan penyerapan banyak aspirasi yang ada di masyarakat.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo meminta DPR agar menunda pembahasan RUU Cipta Kerja klaster ketenagakerjaan. Menurut dia, pemerintah dan DPR pun sepakat untuk menunda pembahasan ini.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Waketum PAN Minta Fraksi PAN Tak Ikut Bahas RUU Cipta KerjaWaketum PAN, Yandri Susanto berpandangan bahwa Fraksi PAN sudah sepatutnya tidak ikut dalam pembahasan Omnibus Law RUU Ciptaker...
Baca lebih lajut »
Fraksi Demokrat Mundur Sementara dari Panja Tiga RUU di DPRFraksi Partai Demokrat menarik mundur sementara dari keanggotaan panitia kerja (panja) di tiga rancangan undang-undang yang dibahas Dewan Perwakilan Rakyat.
Baca lebih lajut »
Ketua Fraksi PKS: Ramadan di Tengah Pandemi, Momentum Solidaritas NasionalKetua Fraksi PKS Jazuli Juwaini menyampaikan pesan solidaritas nasional, karena Ramadan berlangsung di tengah pandemi Covid-19.
Baca lebih lajut »
Fraksi Golkar Nilai Tepat Penerbitan Perppu Covid-19 |Republika OnlinePerppu Nomor 1 tahun 2020 dinilai penting untuk mengantisipasi dampak virus Corona.
Baca lebih lajut »
PAN ke Stafsus: Kalau Merepotkan Presiden Jokowi, Mundur SajaDia pun meminta Jokowi untuk lebih selektif ketika memilih stafsus. Dia pun memandang positif langkah yang diambil Andi Taufan dan Belva Devara.
Baca lebih lajut »
PAN Anggap Tupoksi Stafsus Jokowi Tidak Jelas |Republika OnlinePresiden diminta lebih selektif lagi jika hendak memilik stafsus.
Baca lebih lajut »