Sebuah teori konspirasi yang mengklaim internet 5G berada di balik wabah virus corona telah menyebabkan serangan pembakaran pada lebih dari 70 menara telepon seluler (BTS) di Inggris.
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah teori konspirasi yang mengklaim bahwa internet 5G berada di balik wabah virus corona telah menyebabkan serangan pembakaran pada lebih dari 70 menara telepon seluler di Inggris.Teori konspirasi mulai menarik perhatian di Inggris pada akhir Maret dan awal April, bertepatan dengan meningkatnya jumlah kasus di negara ini dan isolasi secara nasional. Namun, konspirasi di sekitar sinyal telepon telah ada selama bertahun-tahun.
“Kami memiliki 40 insiden di mana orang telah menyerang, baik secara fisik maupun verbal, staf kami. Kami memiliki insinyur yang didorong dan dihalangi orang-orang, dan kami bahkan memiliki satu insinyur Openreach ditusuk dan dimasukkan ke rumah sakit,' kata Jansen dalam video YouTube pada 21 April.Pecahnya serangan telah dikutuk oleh kepala empat operator seluler Inggris.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Pegunungan Everest Kini Didukung Teknologi 5G |Republika OnlineTeknologi 5G berada pada ketinggian 6.500 meter pegunungan Everest.
Baca lebih lajut »
Huawei bangun BTS 5G di ketinggian 6.500 meter EverestPembangunan konektivitas 5G di Everest itu sekaligus menandai 45 tahun keberhasilan China melakukan pengukuran pada wilayah pengunungan tersebut secara akurat.
Baca lebih lajut »
Huawei Pasang Tonggak 5G di Ketinggian EverestHuawei bersama China Mobile telah membangun base transceiver station (BTS), untuk koneksi jaringan 5G pada ketinggian 6.500 meter di pegunungan Everest. Huawei
Baca lebih lajut »
Jumah Korban Virus Corona di Inggris Lampaui ItaliaInggris berpotensi menjadi negara paling terdampak virus Corona di Eropa.
Baca lebih lajut »
Kematian Akibat Virus Corona di Inggris Tekan Para Politisi |Republika OnlineAngka kematian akibat virus corona di Inggris telah melampaui Italia.
Baca lebih lajut »
Inggris Bersiap Masuki Kehidupan 'New Normal' CoronaPemerintah Inggris meminta warga untuk menyesuaikan diri dengan kehidupan 'new normal' di tengah pandemi virus corona.
Baca lebih lajut »