Saat kejadian Wiranto diserang, banyak anak menyaksikan tragedi tersebut. Hal ini bisa menimbulkan trauma psikologis dalam diri anak.
Dia menyampaikan, suatu tindakan kekerasan yang mengancam jiwa juga bisa menimbulkan reaksi berbeda pada masing-masing individu., akan memiliki reaksi yang berbeda-beda secara psikologis yang kemudian perlu dilakukan adalah pendampingan," kata Astrid.Astrid mengatakan, orang dewasa pada umumnya lebih mudah mengontrol diri dan memetakan pikiran terhadap apa yang sedang terjadi, sehingga bisa memikirkan tindakan apa yang seharusnya dilakukan ke depan.
Beberapa anak mungkin jadi penasaran dengan apa yang terjadi, tapi mungkin ada juga anak yang menjadi cemas ketika memori kejadian kekerasan yang dilihatnya kembali berulang. Pertanyaannya pun pertanyaan mudah yang memancing anak bercerita. Misalnya saja, apa yang dilihat anak tadi, bagaimana ceritanya, apa yang anak rasakan saat kejadian, apa yang dilakukan anak kemudian, dan apa yang anak rasakan saat ini.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Bullying Jadi Pintu Masuk Ide Bunuh Diri pada RemajaJangan sepelekan perkara bullying. Pada remaja, perundungan jadi pintu masuk bagi berbagai gangguan kesehatan mental seperti depresi hingga bunuh diri.
Baca lebih lajut »
Menhan Ingatkan Pengawalan Menteri Lebih WaspadaMenkopolhukam Wiranto diserang saat kunjungan ke Pandeglang, Banten.
Baca lebih lajut »
Berita Terkini Wiranto Diserang di PandeglangIkuti perkembangan berita terkini Wiranto diserang di Pandeglang di Liputan6.com.
Baca lebih lajut »
Wiranto Diserang, Puan Sebut Ancaman Terorisme NyataWiranto diserang orang tak dikenal di Alun-Alun Menes, Pandeglang, Banten.
Baca lebih lajut »