Perayaan Natal dan liburan sering kali identik dengan konsumsi makanan dan minuman manis. Hal ini perlu menjadi perhatian bagi Anda yang memiliki riwayat keluarga atau sudah menderita diabetes. Diabetes adalah kondisi sepanjang hidup yang disebabkan oleh kadar gula darah yang terlalu tinggi. Artikel ini membahas risiko diabetes dan tanda-tanda kerusakan saraf di kaki yang perlu diperhatikan.
Banyak makan dan minum manis selama perayaan Natal dan liburan? Waspadai risiko diabetes, terutama yang punya riwayat keluarga atau sudah menderitanya. Diabetes adalah kondisi sepanjang hidup yang disebabkan kadar gula darah terlalu tinggi. Diabetes tipe 1 masih menjadi misteri di dunia medis karena penyebabnya yang masih belum diketahui pasti. Namun diabetes tipe 2 biasa dialami orang yang kelebihan berat badan, kurang bergerak, dan keturunan.
Memperhatikan gejala sejak awal sangat penting, bahkan di bagian tubuh yang mungkin kurang diperhatikan seperti kaki. 'Kenaikan kadar gula darah, atau disebut juga kadar glukosa, seiring waktu bisa merusak pembuluh darah kecil yang memasok darah ke saraf di kaki dan menghambat nutrisi penting mencapai saraf itu. Jika saraf di kaki rusak akibatnya adalah mati rasa, disebut juga neuropati periferal (kerusakan saraf). Artinya, Anda tak bisa merasakan sesuatu dan bisa merusak kaki tanpa disadari,' papar Diabetes UK. 'Kerusakan pembuluh darah juga mengurangi pasokan darah ke kaki, yang berarti Anda akan mengalami masalah dalam penyembuhan luka atau sakit di kaki. Anda juga bisa mengalami kram dan nyeri di kaki dan telapak kaki,' tambah yayasan itu, dilansir dari Daily Star. Tanda di kaki dan risiko kerusakan sarafDiabetes UK menyarankan penderita untuk berkonsultasi ke dokter jika melihat tanda-tanda berikut:-Kesemutan dan kebas-Rasa panas-Nyeri-Kehilangan rasa di kaki dan telapak.-Kaki bengkak, yang membuat Anda sulit pakai sepatu atau berjalan.-Kaki tak berkeringat-Luka dan sakit yang tak kunjung sembuh.-Betis kram saat beristirahat atau berjalan.-Kulit kaki licin dan berkilau.-Bulu kaki rontok Lebih dari itu, diabetes bisa menyebabkan kerusakan saraf dan kondisi seperti:-Jari-jari kaki menekuk seperti cakar.-Persendian di jari kaki menonjol atau datar, dikenal sebagai jari martil.-Munculnya lapisan kulit tebal di bagian atas atau samping jar
Diabetes Risiko Gejala Kaki Kerusakan Saraf
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Diabetes: Ciri-ciri dan Risiko yang Perlu Anda KenaliArtikel ini membahas tentang diabetes, penyebabnya, gejala awal, dan pentingnya pencegahan. Terjelaskan juga mengenai jenis-jenis diabetes yang umum terjadi, yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2.
Baca lebih lajut »
9 Manfaat Jagung bagi Kesehatan, Bisa Menurunkan Risiko DiabetesJagung dikenal sebagai sumber karbohidrat yang penting dan sering dikonsumsi dalam berbagai bentuk seperti jagung rebus jagung bakar tepung jagung dan minyak jagung
Baca lebih lajut »
Rutin Konsumsi Cokelat Hitam Dikaitkan dengan Penurunan Risiko DiabetesKadar flavanol tinggi dalam cokelat hitam memberikan efek antioksidan, anti-inflamasi, dan vasodilatasi yang dapat memberikan manfaat mengurangi risiko diabates.
Baca lebih lajut »
Mengonsumsi Cokelat Hitam Dapat Menurunkan Risiko Diabetes Tipe 2Mengonsumsi lima porsi cokelat hitam dalam seminggu dapat menurunkan risiko diabetes tipe 2. Riset ini didasarkan pada peningkatan signifikan angka diabetes tipe 2 di tingkat global.
Baca lebih lajut »
Makan Cokelat Hitam Bisa Kurangi Risiko Diabetes Tipe 2Penelitian terbaru menunjukkan bahwa mengonsumsi cokelat hitam dalam jumlah tertentu dapat menurunkan risiko diabetes tipe 2. Temuan ini didasarkan pada penelitian yang melibatkan data dari tiga studi jangka panjang di Amerika Serikat.
Baca lebih lajut »
Mengonsumsi Cokelat Hitam Dapat Mengurangi Risiko Diabetes Tipe 2Penelitian terbaru menemukan hubungan antara konsumsi cokelat hitam dan penurunan risiko diabetes tipe 2. Cokelat hitam mengandung flavanol tinggi yang memberikan manfaat kesehatan.
Baca lebih lajut »