Waspada Bahaya Kosmetik Tahan Lama dengan Warna Mencolok, Ini Kata BPOM

Indonesia Berita Berita

Waspada Bahaya Kosmetik Tahan Lama dengan Warna Mencolok, Ini Kata BPOM
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 SINDOnews
  • ⏱ Reading Time:
  • 46 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 22%
  • Publisher: 51%

Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Reri Indriani menjelaskan, produk kosmetik...

yang mengklaim tahan lama? Atau warnanya sangat mencolok? Kalau menemukan produk kosmetik seperti ini, mending jangan dibeli.

Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik Badan Pengawasan Obat dan Makanan Reri Indriani menjelaskan, produk kosmetik yang tahan lama dan warnanya mencolok kecenderungannya mengandung bahan berbahaya atau bahan dilarang BPOM. Ini mengacu pada ciri-ciri produk kosmetik yang mengandung cat tembok di dalamnya. Pewarna merah K3 dan K10 sendiri adalah pewarna tekstil yang sejatinya tidak boleh ada di dalam produk kosmetik.

"Kalau produk kosmetik itu pakai pewarna yang diizinkan, warna kosmetik itu soft. Nah, kalau pakai pewarna cat tembok sudah pasti warnanya mencolok," terang Reri dalam konferensi pers virtual, beberapa hari lalu.Lalu, terkait dengan produk kosmetik tahan lama, Reri mengingatkan kepada masyarakat bahwa produk dengan klaim tersebut mesti dihindari. Sebab, produk kosmetik yang berkualitas tidak punya klaim tahan lama berlebihan.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

SINDOnews /  🏆 40. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Apa yang perlu Anda ketahui tentang skandal obat batuk buatan India yang diduga memicu kematian 66 anak di Gambia - BBC News IndonesiaApa yang perlu Anda ketahui tentang skandal obat batuk buatan India yang diduga memicu kematian 66 anak di Gambia - BBC News IndonesiaKematian anak-anak di Gambia terkait dengan sirup obat batuk buatan India, menimbulkan kekhawatiran tentang regulasi pembuatan dan pengawasan obat-obatan dan pihak berwenang India telah memerintahkan kepada produsen obat batuk untuk menghentikan sementara produksinya.
Baca lebih lajut »

Puluhan Anak di Gambia Tewas, India Setop Produksi Obat BatukPuluhan Anak di Gambia Tewas, India Setop Produksi Obat BatukPihak berwenang India telah menghentikan produksi sirup obat batuk di pabrik Maiden Pharmaceuticals, kata seorang menteri negara bagian pada Rabu (12/10). Penghentian itu dilakukan setelah adanya laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa obat tersebut mungkin terkait dengan kematian puluhan...
Baca lebih lajut »

Puluhan Botol di Kanjuruhan yang Disebut Miras oleh Polisi Ternyata Obat PMKPuluhan Botol di Kanjuruhan yang Disebut Miras oleh Polisi Ternyata Obat PMK46 botol dalam keadaan masih tersegel yang diduga miras ditemukan polisi di Stadion Kanjuruhan. Ternyata botol itu berisi obat penyakit mulut dan kuku (PMK).
Baca lebih lajut »

Komnas HAM soal Botol Diduga Miras di Kanjuruhan: Itu Obat SapiKomnas HAM soal Botol Diduga Miras di Kanjuruhan: Itu Obat SapiKomnas HAM mengungkap perihal temuan botol yang diduga miras di area Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Botol tersebut ternyata berisi obat untuk sapi.
Baca lebih lajut »

Komnas HAM Bilang Puluhan Botol Diduga Miras di Stadion Kanjuruhan Ternyata Obat SapiKomnas HAM Bilang Puluhan Botol Diduga Miras di Stadion Kanjuruhan Ternyata Obat SapiObat sapi terduga miras ternyata adalah produk UMKM yang dititipkan di Kantor Dispora yang merupakan bagian dari Stadion Kanjuruhan. TempoNasional
Baca lebih lajut »

Fakta-fakta Botol Miras di Kanjuruhan: Mulai Mahal hingga Isi Obat PMKFakta-fakta Botol Miras di Kanjuruhan: Mulai Mahal hingga Isi Obat PMKSejumlah fakta baru terungkap mengenai puluhan botol miras yang diklaim polisi dan Komdisi PSSI ditemukan di Stadion Kanjuruhan, Malang usai terjadinya tragedi.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-03-03 22:51:56