Teknologi VPN dinilai tidak sepenuhnya aman.
Jakarta, Beritasatu.com - Kebijakan pemerintah yang memblokir akses terhadap media sosial dan massaging system beberapa hari terakhir ini, membuat pengguna smartphone kalang kabut. Meski demikian, pengguna tidak kehabisan ide kreatif. Para pengguna smartphone akhirnya mengunduh aplikasi Virtual Private Network yang tersedia di Google Play Store mapun Apple Store.
"Namun, sangat disayangkan, teknologi ini juga bisa disalahgunakan untuk menyusupi iklan, bahkan hingga mengambil informasi dari si pengguna. Hal ini dikarenakan pada saat menggunakan VPN, maka seluruh transaksi informasi pengguna ke internet akan melewati penyedia aplikasi VPN tersebut. Hal ini yang dapat menyebabkan informasi pengguna VPN dapat di-copy oleh penyedia aplikasi VPN itu sendiri,” kata Laksana melalui pesan singkat kepada Beritasatu.com, Kamis, .
"Jadi, misalnya dalam memilih aplikasi VPN, jangan langsung download hanya dikarenakan gratis. Harus dicek terlebih dahulu apakah aplikasi VPN tersebut disediakan oleh penyedia VPN yang mempunyai reputasi yang bagus terutama di industri sekuritas. Dan harus dipastikan perusahaan tersebut benar ada. Bukan perusahaan siluman yang hanya ada nama dan website-nya saja, tetapi perusahaannya sebenarnya tidak ada,” saran Laksana.
Senada, Territory Channel Manager Kaspersky Lab Indonesia, Dony Koesmandarin mengungkapkan, pengguna hendaknya berhati-hati menggunakan VPN, terutama yang freeware. Pasalnya, tidak ada pihak yang dapat menjamin, atau bertanggungjawab, jika aplikasi freeware ini melakukan pelanggaran."Tidak ada yang menjamin dan bertanggung jawab jika kita menggunakan aplikasi freeware,” jelas Donny.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Pakar: Ada VPN, Pembatasan Medsos Cegah Hoax Kurang EfektifPakar keamanan siber menilai, adanya VPN membuat pemblokiran medsos untuk mencegah hoax jadi tidak efektif.
Baca lebih lajut »
WhatsApp 'Dicekik', Netizen Lirik Telegram dan Turbo VPNNetizen Tanah Air cukup sigap menyiasati leletnya akses WhatsApp. Mereka langsung melirik Telegram dan Turbo VPN. Ini kata para netizen: WhatsApp Telegram TurboVPN via detikinet
Baca lebih lajut »
Pengguna Keluhkan Lambatnya Koneksi VPNPengguna mengeluhkan lambatnya koneksi media sosial lewat VPN yang mereka gunakan untuk mengakali kebijakan pembatasan akses media sosial.
Baca lebih lajut »
VPN Gratisan Mengancam, yang Berbayar Sudah Pasti Aman?Risiko dihadirkan VPN gratisan seperti ancaman terangkutnya data pribadi sampai terpapar malware. Di sisi lain, apakah VPN yang versi berbayar sudah pasti aman? VPN via detikinet
Baca lebih lajut »
Pembatasan WhatsApp Diakali VPN? Awas Jebakan Batman!Usai pemerintah mengumumkan pembatasan layanan WhatsApp cs, gaung penggunaan VPN kencang terdengar. Awas jebakan Batman!
Baca lebih lajut »
Masih Pakai VPN Gratisan, Bahaya untuk Internet Banking?Hati-hati detikers! Cukup berbahaya bila menggunakan VPN versi apapun untuk kegiatan sensitif seperti transaksi perbankan maupun transaksi e-commerce. Ini jelasnya: VPN via detikfinance
Baca lebih lajut »
Pakai VPN gratis demi bisa akses sosmed? Ini risikonyaTidak lama setelah pemerintah mengumumkan pembatasan akses ke media sosial dan aplikasi pesan instan untuk mengurangi penyebaran hoax dan ujaran kebencian ...
Baca lebih lajut »
WhatsApp Dibatasi, BRTI: Masyarakat Coba Terobos Lewat VPNMeski tidak bisa mengirim gambar dan video secara cepat di Facebook, Instagram, WhatsApp dan Twitter, pemerintah memastikan pengiriman teks normal.
Baca lebih lajut »
3 Bahaya Pakai VPN buat Akali Pembatasan MedsosUntuk mencegah penyebaran hoaks di momen aksi massa 22 Mei, pemerintah memutuskan untuk membatasi sejumlah fitur dari media sosial. Netizen pun mengakalinya dengan menggunakan VPN, meski itu juga menimbulkan bahaya. LebihBaikBersama
Baca lebih lajut »