Lima kampung di Kabupaten Tambrauw, Papua Barat Daya, ditimpa teror oleh orang tidak dikenal (OTK) yang mengakibatkan warga mengungsi ke dalam hutan selama dua bulan. Kapolres Tambrauw AKBP Aries Dwi Chayanto menyatakan bahwa Forkompinda telah berupaya mencari solusi untuk memulangkan para warga yang mengungsi.
Warga dari 5 Kampung di Kabupaten Tambrauw, Papua Barat Daya , sudah dua bulan mengungsi ke dalam hutan akibat sejumlah aksi teror. Rentetan teror itu antara lain kasus penembakan, penembakan, hingga kasus pembacokan terhadap warga sipil. Kapolres Tambrauw AKBP Aries Dwi Chayanto mengatakan Forkompinda Tambrauw sudah berunding untuk mencari solusi memulangkan para warga yang mengungsi. Dia berharap warga tersebut tidak selamanya tinggal di dalam hutan.
'Kita sudah menggelar rapat bersama Forkompinda, Kepala Distrik Bamsumaba dan 5 kepala kampung. Kita upayakan agar warga yang mengungsi di Kota Sorong dan sebagian kecil di hutan segera kembali,' kata AKBP Aries Dwi Chayanto kepada.Dia mengatakan Forkompinda sudah 2 kali melakukan pertemuan untuk membahas pemulangan para pengungsi. Dia memastikan upaya tersebut dilakukan dalam waktu dekat agar warga dapa beraktivitas seperti biasa.Teror oleh orang tidak dikenal (OTK) tersebut dimulai dengan aksi penembakan terhadap mobil anggota Brimob. Beruntung tidak ada korban jiwa maupun luka atas insiden itu. 'Satu regu anggota Brimob ditembak oleh orang tak dikenal saat melakukan patroli di Kampung Bamusbama. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut,' katanya. Penembakan itu terjadi pada Sabtu (30/11) sekitar pukul 10.15 WIT. Kejadian penembakan yang dilepaskan pelaku hanya mengenai bak mobil patroli dan tidak melukai personel Brimob. 'Tidak ada korban dari anggota. Ada bekas tembakan di mobil, tapi situasi terkendali. Setelah penembakan, tim gabungan langsung menyisir lokasi untuk mencari pelaku,' ungkap Aries.Hanya berselang satu hari dari aksi penembakan, teror OTK kembali terjadi. Pelaku kali ini melakukan aksi pembakaran terhadap Kantor Distrik Bamusbama, Tambrauw, Minggu (1/12/2024) sekitar pukul 18.00 WIT. 'Kasusnya perusakan dan pembakaran Kantor Distrik Bamusbama,' kata AKBP Aries Dwi Cahyanto, Minggu (1/12/2024). Pihaknya akan memburu pelaku yang diduga membakar kantor tersebu
TEROR OTK MENGUNGSI PAPUA BARAT DAYA FORKOPINDA
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Dua Anggota Polri Dibacok dan Satu Warga Ditembak OTK di Lanny Jaya PapuaPolres Lanny Jaya saat ini tengah menangani kasus penyerangan oleh Orang Tak Dikenal (OTK) terhadap 2 Personel Polres Lanny Jaya dan Penembakan terhadap 1
Baca lebih lajut »
Serangan OTK di Nganjuk Dikhawatirkan WargaKasus penyerangan oleh Orang Tak Dikenal (OTK) di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, meningkat dalam beberapa minggu terakhir. Warga merasa khawatir dan aktivitas mereka terganggu. Polres Nganjuk telah mengerahkan tim untuk penyelidikan dan mengimbau warga untuk waspada.
Baca lebih lajut »
Puluhan ribu warga mengungsi akibat letusan gunung berapi di FilipinaPihak berwenang Filipina, Selasa (10/12), memerintahkan puluhan ribu warga meninggalkan rumah mereka menyusul letusan Gunung Kanlaon, yang terkuat dalam ...
Baca lebih lajut »
Warga Terdampak Kebakaran di Kebon Kosong Kemayoran Mengungsi di 3 PoskoMenurut Isnawa, bantuan logistik bagi warga terdampak di posko pengungsian juga telah disalurkan. Adapun bantuan disalurkan Dinas Sosial (Dinsos), BPBD Jakarta dan Palang Merah Indonesia (PMI).
Baca lebih lajut »
Update Banjir dan Tanah Longsor Sukabumi, 20.629 Warga Terdampak dan 3.464 Lainnya MengungsiBerita Update Banjir dan Tanah Longsor Sukabumi, 20.629 Warga Terdampak dan 3.464 Lainnya Mengungsi terbaru hari ini 2024-12-12 09:17:26 dari sumber yang terpercaya
Baca lebih lajut »
Konflik Papua: Ratusan warga Pegunungan Bintang mengungsi usai pengerahan militer, bagaimana kronologinya?Tidak pernah ada pos militer dan kepolisian di Distrik Oksop. Belakangan konflik bersenjata menyasar daerah ini. Adakah solusi terbaik bagi warga sipil di Tanah Papua yang terus terjebak konflik bersenjata?
Baca lebih lajut »