Imbas protes memburuk, Ekuador berlakukan jam malam.
REPUBLIKA.CO.ID, QUITO -- Ibu kota Ekuador dihantam gelombang unjuk rasa selama 10 hari akibat dari diakhirinya subsidi untuk bahan bakar. Atas kondisi yang terus memburuk, Presiden Ekuador Lenin Moreno menerapkan jam malam di Quito.
Pengumuman jam malam ini terlihat tergesa-gesa karena dilakukan 30 menit sebelum waktu yang ditetapkan. Kondisi ini membuat pengunjuk rasa yang berada di jalan kesulitan kembali dengan waktu yang sangat terbatas. Sebanyak lima orang meninggal dunia dalam kerusuhan sejak protes dimulai pada 3 Oktober. Lebih dari 1.100 orang telah ditangkap dan hampir 1.000 terluka.
Dalam pesan yang disiarkan televisi, Moreno berterima kasih kepada para pemimpin adat karena menyetujui pembicaraan. Dia memilih bungkam tentang tuntutan unjuk rasa yang meminta pengembalian subsidi yang telah dicabut.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Warga Rusia Tewas Terseret Ombak di Pantai SeminyakSaat diselamatkan ke pantai, jantungnya masih berdetak.
Baca lebih lajut »
Ribuan warga hadiri pembukaan Baubau Expo 2019Pembukaan Baubau Expo dalam rangkaian hari jadi Baubau ke-478 dan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-18 Kota Baubau sebagai daerah otonom tahun 2019 ...
Baca lebih lajut »
Ikut Aksi Solidaritas, Menhub Senam Maumere Bersama Pejabat-Warga PapuaMenhub Budi Karya ikut hadir dalam aksi solidaritas 'Kitorang Sodara' yang digelar di kawasan CFD. Simak selengkapnya di sini:
Baca lebih lajut »
Makin Banyak Warga Kulon Progo Kesulitan Air BersihHingga saat ini sudah tersalurkan 770 tangki air bersih ke masyarakat.
Baca lebih lajut »