Penguatan modal Bank Muamalat terkendala Covid-19.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, penguatan Bank Muamalat saat ini masih terus dilakukan. Ma'ruf menerangkan, salah satu persoalan yang dihadapi Bank Muamalat adalah permodalan, sehingga solusinya adalah suntikan modal.
Ma'ruf mengatakan, Otoritas Jasa Keuangan saat ini memberi pendampingan mengenai permodalan Bank Muamalat. Ia mengatakan, jika pemilik saham Bank Muamalat enggan menyuntikkan dana modal, maka dicarikan investor baru. Sebelumnya, proses penguatan modal Bank Muamalat Indonesia terkendala Covid-19. Meski begitu, prosesnya masih berlanjut.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Wapres Ungkap Alasan Merger Bank Syariah Anak BUMN |Republika OnlineSaat ini Indonesia tidak memiliki bank syariah yang masuk 20 besar dunia.
Baca lebih lajut »
LPS: Masyarakat Masih Nyaman Simpan Dana di BankCakupan LPS, hingga saat ini relatif stabil pada 99,91% dari total jumlah rekening sebanyak 317 juta yang dijamin atau senilai Rp 3.338 triliun.
Baca lebih lajut »
OJK Pastikan Bunga Kredit Bank Masih Bisa TurunOJK mencatat rata-rata suku bunga kredit perbankan sudah turun hingga single digit pada Juni 2020
Baca lebih lajut »
OJK Setujui Kookmin Bank Jadi Pemegang Saham Pengendali Bank BukopinDengan Keputusan OJK, maka Bank Bukopin saat ini memiliki 2 pemegang saham pengendali.
Baca lebih lajut »
Wamen BUMN Sebut Modal Bank Banyak Terkuras pada 2021Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo menyatakan banyak bank butuh suntikan karena modal mereka terkuras pada 2021 akibat corona.
Baca lebih lajut »
OJK Sahkan KB Kookmin Sebagai PSP Bank BukopinKB Kookmin Bank ditetapkan efektif menjadi PSP Bank Bukopin per 30 Juli 2020.
Baca lebih lajut »