IKN dinilai bukan hanya nyaman bagi manusia, tapi juga ramah buat fauna.
REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDAN -- Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Rialue Dohong menegaskan Ibu Kota Nusantara sudah bukan lagi sekadar wacana. IKN adalah sebuah kepastian yang harus didukung bersama untuk mewujudkannya.
Baca Juga Menurut Alue Dohong, semua konsep tentang IKN itu baik dan indah. Tetapi tantangannya adalah bagaimana bisa mewujudkan semua konsep itu dengan baik hingga IKN terbangun sesuai harapan besar masyarakat Indonesia. Keberadaan kawasan hutan IKN nantinya juga akan menjadi tempat yang ramah bagi hewan-hewan yang tergolong buas, seperti buaya dan harimau."Semua bisa hidup di sana . Untuk yang berbahaya nanti dibuat koridorisasi," katanya pula.Konsep penyatuan manusia dan alam di IKN nantinya, juga akan tergambar dari bagaimana mengatur air hujan yang turun berlimpah sebagai panen. Sehingga bisa disimpan dan digunakan saat musim kemarau dan terjadi defisit air.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Bahlil Klaim Eropa Hingga Arab Saudi Minat Investasi di IKN NusantaraBahlil mengungkapkan ada 5-6 negara yang berminat berinvestasi di IKN Nusantara, mulai dari Uni Emirat Arab, China, Korea Selatan, Jepang, Eropa, dan Taiwan.
Baca lebih lajut »
Tulah di Balik Berkah IKN bagi WIKA, PTPP, ADHI, WSKTDi balik berkah IKN, emiten BUMN Karya WIKA, PTPP, ADHI, dan WSKT harus menanggung tulah berupa beban utang dan bunga.
Baca lebih lajut »
REI Klaim Pengembang Besar Siap Garap Proyek IKNReal Estat Indonesia (REI) mengungkap sejumlah pengembang besar yang akan berkontribusi membangun proyek di kawasan Ibu Kota Negara (IKN), Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Baca lebih lajut »
Jasa Marga Siap Operasikan Jalan Tol di IKNPT Jasa Marga Tbk (JSMR) siap mengoperasikan jalan tol ke Ibu Kota Negara (IKN)
Baca lebih lajut »
Bahlil: Investor dari Sejumlah Negara Minati IKNMenteri Investasi dan Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyebut ada banyak investor dari sejumlah negara yang berminat menanamkan modal di Ibu Kota Nusantara, Provinsi Kalimantan Timur. Ekonomi AdadiKompas
Baca lebih lajut »