Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah belum akan menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) karena masih mengkaji dampak sosial dan ekonomi.
PEMERINTAH Kota Semarang, Jawa Tengah belum akan menerapkan pembatasan sosial berskala besar karena masih mengkaji secara mendalam dan menghitung dampak, terutama menyangkut mobilisasi ribuan warga daerah sekitar yang masih bekerja di kota ini. Saat ini Pemkot Semarang baru membatasi akses menuju Simpang Lima mulaik pukul 18.00-06.00 WIB.
Perhitungan dan kajian yang dimaksud, demikian Hendrar Prihadi, bukan faktor anggaran maupun kesiapan, tetapi faktor efektifitas penerapan PSBB mengingat mobilisasi warga dari daerah sekitar seperti Demak dan Kendal untuk bekerja dan mencari nafkah seperti di pabrik-pabrik di Kota Semarang masih tinggi.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Tak Ingin Terburu-buru, Wali Kota Semarang Pertimbangkan Dampak PSBBWali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengaku masih mempertimbangkan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Baca lebih lajut »
Wali Kota Semarang: Kalau Harus PSBB, Saya Minta Daerah Sekitar Juga'Kalau Kota Semarang harus PSBB, saya akan minta kepada Pak Gubernur untuk daerah sekitar Kota Semarang juga bisa diberlakukan PSBB supaya lebih efektif,' kata Hendi. / Regional
Baca lebih lajut »
Wali Kota Depok Usut Dugaan Pemotongan Bansos PSBB |Republika OnlineDiduga, pungutan dana sosial bansos itu dilakukan oknum-oknum RT.
Baca lebih lajut »
Jelang PSBB Sumbar, Bupati dan Wali Kota Harus Siapkan Kuburan Khusus Covid-19Gubernur Sumbar instruksikan Kabupaten dan Kota untuk siapkan kuburan khusus jenazah Covid-19 jelang PSBB.
Baca lebih lajut »
Wali Kota Banjarmasin: Sosialisasi Hanya 4 Hari, Setelah Itu PSBB BerlakuWali Kota Banjarmasin menegaskan, masa sosialisasi untuk penerapan PSBB hanya berlangsung selama empat hari.
Baca lebih lajut »
Wali Kota Tangerang Sebut Banyak Warganya Keluar-Masuk Saat PSBB karena Kerja di JakartaArief meminta kepada dunia usaha untuk mendorong karyawan agar bisa bekerja dari rumah. Langkah itu diperlukan untuk memutus mata rantai penyebaran Co
Baca lebih lajut »