Vaksin COVID-19 Moderna dengan bercak hitam ditemukan di sejumlah wilayah Jepang VaksinModerna
- Prefektur Kanagawa Jepang mengaku menemukan lagi sebuah ampul vaksin COVID-19 Moderna yang diduga berisi zat asing dan telah menahan pengedaran ampul-ampul yang tersisa.
Melalui pernyataan pada Selasa , otoritas prefektur mengatakan bahwa apoteker telah menemukan sejumlah bercak hitam di salah satu ampul saat ia memeriksa kemungkinan ada bahan asing sebelum vaksin digunakan.pekan lalu setelah diberi tahu ada unsur kontaminasi di sejumlah pasokan.Perusahaan farmasi Spanyol Rovi, yang mengemas botol vaksin Moderna, mengatakan penyebabnya bisa jadi masalah produksi. Regulator keamanan Eropa telah meluncurkan penyelidikan dalam insiden tersebut.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Kasus Kontaminasi Vaksin Moderna di Jepang Bertambah |Republika OnlineSebuah zat hitam kecil ditemukan dalam botol vaksin Moderna di Gunma.
Baca lebih lajut »
Menkes Jepang: Kontaminasi vaksin Moderna mungkin dari jarum suntikMenteri Kesehatan Jepang Norihisa Tamura pada Selasa mengatakan bahwa sangat mungkin benda asing yang ditemukan pada vaksin COVID-19 Moderna di prefektur ...
Baca lebih lajut »
Lagi-lagi Jepang Laporkan Dugaan Kontaminasi Vaksin Moderna, Inikah Penyebabnya?Lagi-lagi Jepang menemukan vaksin Moderna yang diduga terkontaminasi. Total dosis vaksin yang ditunda terus bertambah. Inikah penyebabnya?
Baca lebih lajut »
Jepang kembali temukan vaksin Moderna yang diduga terkontaminasiApoteker di Kanagawa temukan sejumlah bercak hitam di sebuah ampul vaksin COVID-19 Moderna. Otoritas setempat telah tangguhkan vaksin yang terkontaminasi.
Baca lebih lajut »
Studi: Miokarditis Lebih Tinggi karena Covid dibanding VaksinPenelitian terbaru menunjukkan risiko miokarditis lebih tinggi pada infeksi Covid-19 dibandingkan karena vaksin.
Baca lebih lajut »
Slovakia Hentikan Penggunaan Vaksin Covid-19 Sputnik VPembelian vaksin Sputnik V itu menuai kecaman politik dan warga yang bersedia menerima vaksin itu minim.
Baca lebih lajut »