WHO sudah mendesak Rusia agar mengikuti pedoman internasional dalam memproduksi vaksin Covid-19.
TEMPO.CO, Jakarta - Rusia dikabarkan sudah memulai produksi vaksin Covid-19 gelombang pertamanya yang diberi nama Sputnik V. Kabar tersebut disebarkan beberapa jam setelah Kementerian Kesehatan Rusia melaporkan produksi vaksin sudah dimulai pada Sabtu, 15 Agustus 2020.“Kloter pertama vaksin virus corona yang dikembangkan lembaga penelitian Gamaleya sudah diproduksi,” ujar Kementerian Kesehatan Rusia, dikutip dari Channel News Asia, pada Minggu, 16 Agustus 2020.
Namun, seperti diberitakan Reuters, banyak ilmuwan yang meragukan keamanan vaksin Rusia ini. Pasalnya, persetujuan produksi masal vaksin Sputnik V diberikan sebelum uji klinis fase ketiga yang melibatkan ribuan relawan manusia. Uji klinis fase ketiga tersebut dinilai sebagai rujukan penting bagi vaksin untuk mendapatkan persetujuan.Organisasi Kesehatan Dunia juga sudah mendesak Rusia agar mengikuti pedoman internasional dalam memproduksi vaksin Covid-19.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Vietnam Akan Beli Vaksin Covid-19 dari RusiaKementerian Kesehatan Vietnam menyatakan akan membeli vaksin Covid-19 buatan Rusia.
Baca lebih lajut »
Berencana Pakai Vaksin COVID-19 Rusia, Vietnam Pesan 50 hingga 150 Juta DosisVietnam dilaporkan berencana memesan 50 hingga 150 juta dosis vaksin COVID-19 dari Rusia
Baca lebih lajut »
Vietnam Daftar Beli Vaksin Covid-19 Rusia |Republika OnlineVaksin yang dikembangkan Vietnam kemungkinan baru tersedia akhir 2021.
Baca lebih lajut »
Diklaim Beri Kekebalan Covid-19 hingga 2 Tahun, Vaksin Rusia Tuai KontroversiVaksin virus corona produksi Rusia diklaim bisa memberikan kekebalan tubuh terhadap virus corona selama 2 tahun. Hal ini menuai kontroversi.
Baca lebih lajut »
Bantah Keraguan, Rusia Mulai Produksi Vaksin Covid-19 Sputnik VVaksin Covid-19 itu dibuat oleh Institut Penelitian Ilmiah Epidemiologi dan Mikrobiologi Gamaleya.
Baca lebih lajut »