Umat muslim sebaiknya tidak mengabaikan fatwa para ulama yang terpercaya.
REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Ihza Aulia Sururi Tanjung Hingga kini, negeri tercinta masih terus bergumul dengan makhluk Tuhan yang tak kasat mata, yakni virus Corona . Sampai hari ini, penyebaran dan penularannya cenderung menaik signifikan. Kondisi krusial seperti sekarang, mendorong kita untuk mengubah paradigma berpikir dalam menyikapi permasalahan ini. Bukan saatnya lagi mengedepankan egoisme dan apatis terhadap orang lain.
Dalam fatwa tersebut, ulama kembali mengingatkan kepada kita salah satu dari lima tujuan pokok beragama , yaitu menjaga jiwa . Menjaga kesehatan memang bukanlah berada pada urutan pertama, tapi kedudukan serta perannya yang utama, memosisikan kesahatan sebagai dasar dari keempat tujuan lainnya. Terlebih kesehatan akan menunjang keberlangsungan hidup kita.
Kitab klasik aqidah ternama, Jauharul Tauhid karangan Al-Imam Burhanuddin Ibrahim Al-Laqqoni, menyebutkan bahwa syariat qishash merupakan implementasi dari menjaga jiwa, yang akan diterapkan bagi mereka yang membunuh seseorang tanpa sebab, maka dijatuhi hukuman yang setara dengan perbuatannya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
19 Santri Amanatul Ummah Mudik ke Tulungagung Dites Covid-19 |Republika Online19 santri Amanatul Ummah dinyatakan sehat dan diminta isolasi mandiri.
Baca lebih lajut »
Pengamat: Inovasi Kementan Efektif Putus Penyebaran Covid 19 |Republika OnlineKerjasama ini dukungan kongkrit kepada pemerintah untuk mengatasi wabah Covid-19
Baca lebih lajut »
Hadapi Covid-19, Pemerintah Bebaskan Bunga KUR Enam Bulan |Republika OnlineKebijakan pembebasan bunga KUR mulai berlaku 1 April 2020.
Baca lebih lajut »
Gugus Tugas Covid-19 Bogor Terima Bantuan APD dari Swasta |Republika OnlineIKM menggagas pembuatan 10 ribu APD dan 1.000 APD disumbangkan.
Baca lebih lajut »
Percepat Atasi Covid-19, Jabar Bentuk Forum Perguruan Tinggi |Republika OnlinePerguruan tinggi lainnya dapat bergabung guna menambah gagasan baru atasi Covid-19
Baca lebih lajut »