UEFA dikabarkan mau mencabut aturan Financial Fair Play (FFP), badan sepakbola tertinggi Eropa itu ingin menggantinya dengan aturan baru!
kini tengah mempertimbangkan untuk menghapus aturan Financial Fair Play. Ada aturan baru yang diklaim sedang digarap Aleksander Ceferin dkk.
UEFA akan memberlakukan aturan rasio pengeluaran 70 persen. Setiap tim nantinya dapat belanja pemain hingga 70 persen dari pendapatan tahunan. Tidak hanya itu, UEFA juga tidak akan menerapkan aturan ambang batas gaji untuk seluruh tim. Salary cap sebelumnya diberlakukan agar pengeluaran klub-klub Eropa untuk sektor gaji pemain lebih rendah dari pendapatan mereka.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Disanksi FIFA dan UEFA, Rusia Maju jadi Calon Tuan Rumah Euro 2028Rusia secara mengejutkan maju menjadi calon tuan rumah Euro 2028 atau 2032. Mereka tak peduli sedang disanksi FIFA dan UEFA.
Baca lebih lajut »
Bellerin: FIFA-UEFA Melek Konflik Ukraina, tapi Bungkam soal PalestinaHector Bellerin mengkritik sikap negara-negara Eropa yang fokus pada konflik di Ukraina, tapi bungkam soal Palestina. Baginya hal tersebut rasis dan tidak adil.
Baca lebih lajut »
Pemain Leeds United Sepakati Perjanjian Pribadi dengan Barcelona - Bolasport.comLeeds sendiri ingin mempertahankan Raphinha dengan menawari kontrak baru yang akan menggandakan gajinya saat ini.
Baca lebih lajut »
Koin Kripto Baru Degree Mendaftarkan Diri ke BappebtiDegree, koin baru yang dirilis PT Konakami, menunjukkan komitmen untuk mematuhi aturan pemerintah dalam perdagangan kripto.
Baca lebih lajut »
Alhamdulillah! Masyarakat Boleh Mudik Lebaran, Cek Aturannya | Ekonomi - Bisnis.comMasyarakat sudah boleh mudik Lebaran tahun ini dengan mematuhi sejumlah aturan prokes.
Baca lebih lajut »
Selandia Baru Hapus Syarat Vaksin Covid-19 untuk Aktivitas, Buka Pintu untuk TurisSelandia Baru hapus syarat bukti vaksin Covid-19 dalam beraktivitas. Hal tersebut dilakukan karena pencapaian angka vaksin yang tinggi.
Baca lebih lajut »