Umat agama Baha'i di Indonesia mengakui masih terkendala mendapatkan pencatatan kependudukan yang setara. Ini berdampak pada persoalan akta kelahiran, pernikahan, hingga catatan kematian yang berakibat anak tidak bisa sekolah, hingga dicap 'kumpul kebo'.
"Jadi kalau ada cabang kekuasaan negara, ada pengadilan, ada DPR, dari pemerintah yang tidak mengakui ini, dia melanggar putusan MK," tambah Asfin.
Di sisi lain, Antropolog Agama dari Universitas Indonesia, Amanah Nurish mengapresiasi perlakuan pemerintah terhadap agama Baha'i, termasuk melalui ucapan selamat perayaan hari raya dari Menag Yaqut Cholil Qoumas. Menurutnya, sejauh ini perlakuan pemerintah terhadap Baha'i "sudah jauh lebih baik dalam hal perlindungan."
"Problematikanya adalah regulasi terkait umat beragama ini masih berserak di pelbagai tempat. Ada yang di PBM [Peraturan Bersama Menteri], ada yang di [Undang-Undang] PNPS," kata Ishfah kepada BBC News Indonesia.Alda, salah satu mahasiswi yang berasal dari Maluku dan beragama Muslim, mengikuti program kampanye dari Cinta Indonesia dengan foto dirinya #RangkulPerbedaan
"Ya, tantangannya koordinasi antar K/L [Kementerian/Lembaga], itu satu hal tersendiri. Koordinasi antarBBC telah mengkonfirmasi hal ini ke Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Zudan Arif Fakhrulloh, namun belum mendapat respon.Ilustrasi toleransi. Pembawa agama Bahá'í adalah Mírzá Husáyn Ali yang disebut Bahá'u'lláh, lahir pada tahun 1817 di Teheran, ibu kota Persia. Agama Baha'i kini tersebar di 192 negara, termasuk Indonesia.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Cerita Umat Baha'i Urus KTP Terkendala Isi Kolom AgamaUmat Baha'i di Indonesia terpaksa menulis 'aliran kepercayaan' dalam kolom agama KTP mereka. Tak bisa mencantumkan Baha'i di kolom agama.
Baca lebih lajut »
Hidup Kaum Baha'i, Gus Dur dan Pengakuan NegaraAgama Baha'i hidup di Nusantara sejak Indonesia belum menjadi nama sebuah negara. Puluhan tahun Baha'i tak diakui oleh negara hingga Gus Dur memberi harapan.
Baca lebih lajut »
Masjid Raya Hasyim Asy'ari buka vaksinasi massal lintas agamaMasjid Raya Hasyim Asy&39;ari, Daan Mogot Jakarta Barat, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) setempat dan Polda Metro Jaya membuka layanan vaksinasi ...
Baca lebih lajut »
Peneliti: Masyarakat Didorong Dapatkan Informasi tentang KeberagamanAgar masyarakat makin sadar dan makin tahu, menurut Alamsyah, diperlukan usaha, antara lain bisa melalui pendidikan mengenai keragaman agama yang ada di Indonesia.
Baca lebih lajut »
Rencana Diaspora Indonesia Mengisi Hari Tua: Antara AS dan IndonesiaDiaspora Indonesia merantau, bekerja dan tinggal di Amerika Serikat, merasa nyaman walau jauh dari tanah air. Setelah puluhan tahun, sebagian dari mereka memilih kembali ke Indonesia. Apa tantangan mengisi masa pensiun di AS?
Baca lebih lajut »
Petugas cuci ulang hazmat agar tetap bisa jalankan pemakamanANTARA - Dalam melakukan kegiataan dan tanggung jawabnya, petugas pemulasaran atau pemakaman jenazah terpapar COVID-19 harus menggunakan baju hazmat untuk ...
Baca lebih lajut »