UAH: Jenazah Pasien Covid-19 Syuhada, Tidak Boleh Ditolak |Republika Online

Indonesia Berita Berita

UAH: Jenazah Pasien Covid-19 Syuhada, Tidak Boleh Ditolak |Republika Online
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 republikaonline
  • ⏱ Reading Time:
  • 69 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 31%
  • Publisher: 63%

Dia diisolasi supaya orang lain tidak tertular dengan virus

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada pekan ini, penolakan jenazah pasien Covid-19 masih saja terjadi. Tidak hanya jenazah warga, oknum provokator juga menolak jenazah perawat yang sudah bertugas di garda terdepan untuk melawan virus mematikan tersebut. Kejadian tersebut diketahui terjadi di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Kamis . Sekelompok oknum warga diketahui menolak jenazah untuk dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Siwarak, Lingkungan Siwakul, Kelurahan Bandarjo, Ungaran Barat.

Ustaz Adi Hidayat lewat akun Instagram resmi @adihidayatofficial mengatakan, sikap Muslim beriman tidak mungkin menolak jenazah tersebut. “Jangan pernah sekali-kali jika anda Muslim orang beriman menolak jenazah khususnya orang beriman Muslim untuk dimakamkan di pemakaman yang telah tersedia. Jangan sekali-kali lakukan. Khususnya bagi yang wafat terkena Covid ini,”ujar pendiri Al Akyhar Institute tersebut yang dirilis pada Sabtu .

Petugas bersiap menurunkan jenazah pasien COVID-19 dari mobil ambulans saat akan dimakamkan di pemakaman Macanda, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Minggu . Jumlah pasien positif COVID-19 di Sulsel per hari Minggu telah mencapai 80 kasus, pasien yang telah dinyatakan sembuh sebanyak sembilan orang, sementara kasus kematian sebanyak enam orang. - Menurut Ustaz Adi, Muslim yang meninggal dunia karena wabah dimuliakan Allah SWT dengan statusnya sebagai syuhada.

Mereka yang wafat karena wabah setara dengan orang yang melakukan jihad. Ustaz Adi mengungkapkan, dia diisolasi supaya orang lain tidak tertular dengan virus. Dia dikarantina agar melindung masyarakat. “Karena itu ketika dia wafat Allah memberikan dia apresiasi. Dia diberikan pahala syahid akhirat. Nilainya mati syahid.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Persepektif Republika.co.id, Klik di Sini

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

republikaonline /  🏆 16. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Yuni Shara Prihatin Jenazah Pasien COVID-19 Ditolak WargaYuni Shara Prihatin Jenazah Pasien COVID-19 Ditolak WargaYuni Shara prihatin mengetahui masih ada jenazah pasien COVID-19 ditolak warga di daerah. YuniShara
Baca lebih lajut »

Pemerintah: Pemulasaran Jenazah Ketat, Tak Akan Tularkan Covid-19Pemerintah: Pemulasaran Jenazah Ketat, Tak Akan Tularkan Covid-19Pemerintah: Pemulasaran Jenazah Ketat, Tak Akan Tularkan Covid-19. Yurianto meminta masyarakat untuk tidak menolak jenazah pasien yang meninggal akibat virus Korona (Covid-19).
Baca lebih lajut »

Pemerintah minta masyarakat tidak tolak jenazah COVID-19Pemerintah minta masyarakat tidak tolak jenazah COVID-19Juru bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto meminta masyarakat untuk tidak menolak jenazah pasien terkait COVID-19.\r\n\r\n“Mereka ...
Baca lebih lajut »

Sosialisasi Keamanan Jenazah Covid-19 Harus Ditingkatkan |Republika OnlineSosialisasi Keamanan Jenazah Covid-19 Harus Ditingkatkan |Republika OnlineMasih terjadi penolakan jenazah pasien covid-19.
Baca lebih lajut »

Enam RS di Jayapura Rawat 24 Pasien Positif Covid-19 |Republika OnlineEnam RS di Jayapura Rawat 24 Pasien Positif Covid-19 |Republika OnlineTidak semua pasien positif Covid-19 yang dirawat adalah warga Jayapura.
Baca lebih lajut »

Pengin Sembuh dari COVID-19? Andrea Dian Berpesan BeginiPengin Sembuh dari COVID-19? Andrea Dian Berpesan BeginiAndrea Dian mengajak pasien COVID-19 agar tidak patah semangat berjuang untuk sembuh. AndreaDian
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-03-10 23:52:50